Sport
Selasa, 9 Februari 2016 - 05:30 WIB

KARIER PELATIH : Bapernya Van Gaal Ditanya Isu Pemecatan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih Manchester United Louis van Gaal saat tampil di lapangan. JIBI/Rtr/Phil Noble

Karier pelatih Louis Van Gaal yang diterpa isu pemecatan.

Solopos.com, LONDON — Musim ini benar-benar tak mudah bagi Louis van Gaal. Lebih dari empat kali ia diisukan bakal dipecat dari kursi pelatih Manchester United. Kabar yang santer beredar di media Inggris saat ini, ia kemungkinan akan digantikan Jose Mounrinho.

Advertisement

Pelatih kawakan asal Belanda itu pun lagi-lagi harus menghadapi pertanyaan tentang kemungkinan dia dilengserkan dari kursi nakhoda tim berjuluk Setan Merah setelah timnya bermain 1-1 di kandang Chelsea, Stamford Bridge, London, Minggu (7/2/2016) malam WIB. Seperti sebelumnya, Van Gaal menanggapi pertanyaan-pertanyaan wartawan dengan sikap dingin dan kesal atau baper (bawa perasaan) istilah yang ngetren sekarang.

“Apakah Anda sudah bicara dengan Ed Woodward [CEO Manchester United]? Mengapa klub harus menyangkal semua isu?. Mengapa klub sampai harus menyangkal ketika Anda mengarang cerita-cerita itu? Oke, jadi Anda tidak bicara dengan Ed Woodward atau Glazers [pemilik United, keluarga Glazers]? Jadi Anda mengarang cerita ini. Saya tidak harus menjawab pertanyaan ini,” ujar Van Gaal ketika ditanya wartawan terkait kemungkinan Mourinho menggantikan posisinya, seperti dilansir Dailymail.co.uk.

United memimpin 1-0 lebih dahulu melalui gol Jesse Lingard pada menit ke-61. Namun, setelah itu, Setan Merah lebih banyak mendapat tekanan dari tim tuan rumah. Chelsea akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada injury time babak kedua lewat gol bomber Diego Costa.

Advertisement

“Itu membuat frustrasi, namun bukan kekecewaan besar. Karena saya harus bilang kami bermain sangat bagus sampai seperempat laga terakhir,” ujar LVG.

Dalam kemunculan pertamanya sejak dipecat Chelsea pada Desember 2015 lalu, Mourinho berjanji segera kembali menangani sebuah klub. Pilihannya jatuh di Liga Premier karena dinilai sebagai liga paling kompetitif. Selain itu, mantan pelatih Porto, Inter Milan, dan Real Madrid itu menginginkan keluarganya tetap menetap di London.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif