Teknologi
Selasa, 9 Februari 2016 - 05:00 WIB

BAHAYA INTERNET : Begini Cara Cegah Dampak Negatif Internet untuk Anak

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak menghafal nomor telepon orang tua (Theguardian.co.uk)

Bahaya Internet bisa mengancam siapa saja. Ada cara tertentu untuk menghindari dampak negatif untuk anak.

Solopos.com, SOLO — Agar anak terhindar dampak negative atau bahaya Internet, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua. Selain mengawasi secara langsung, orang tua dapat mengaktifkan fitur yang dapat membantu anak agar tidsak mengakses website yang dilarang.

Advertisement

Ketua Lembaga Riset Keamanan Sistem Informasi CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan pengguna bisa mengaktifkan fitur atau aplikasi parental control pada gadget dan komputer untuk membatasi akses terhadap situs-situs berkonten negatif.

Berikutnya, pengguan diimbau agar tidak mengumbar informasi pribadi anak pada media sosial. “Batasi informasi apa yang ditampilkan dan bisa dilihat oleh siapa saja. Apabila dirasa tidak penting sebaiknya tidak usah memposting informasi yang bersifat pribadi,” kata Pratama, dikutip dari Okezone, Senin (8/2/2016).

Advertisement

Berikutnya, pengguan diimbau agar tidak mengumbar informasi pribadi anak pada media sosial. “Batasi informasi apa yang ditampilkan dan bisa dilihat oleh siapa saja. Apabila dirasa tidak penting sebaiknya tidak usah memposting informasi yang bersifat pribadi,” kata Pratama, dikutip dari Okezone, Senin (8/2/2016).

Lebih lanjut ia mengatakan, 80% anak antara usia 12 sampai 17 menggunakan media sosial setiap hari. Anak laki-laki cenderung lebih sering bermain game online, sedangkan anak perempuan mendominasi media sosial.

Orang tua perlu memastikan agar anak tidak berkomunikasi dengan orang asing lewat media sosial. Orang tua juga bisa memastikan pengaturan privasi akun media sosial, agar dibuat privat dan hanya bisa dilihat oleh kawan-kawan yang dikenal saja.

Advertisement

Ada kejadian di Inggris, seorang anak menghabiskan uang orang tuanya sampai lebih dari Rp80 juta, hanya karena bermain game dan mengunduh banyak fitur berbayar yang langsung terdebet ke kartu kredit ayahnya.

Pemerintah sebagai pengatur kebijakan diharapkan juga ikut berperan melalui pemblokiran situs-situs yang berisi konten negatif. Selain melalui Internet positif, Kementrian Kominfo juga melakukan sosialisasi bimbingan Internet sehat dan aman.

Sosialisasi ini dilakukan ke berbagai daerah-daerah di Indonesia. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar, menjadi lebih mengerti manfaat dari Internet dan juga sisi negatifnya, serta dapat mengembangkan potensi melalui Internet.

Advertisement

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin, Pegiat ICT Watch, Heru Tjatur, mengatakan, soal Internet sehat dan Internet safety, selain dampak positif, Internet juga dapat memberi ancaman.

“Ada empat ancaman di Internet, antara lain konten negatif, kecanduan, bullying, dan child predator. Empat ancaman ini yang sebenarnya paling banyak,” kata Heru.

Bahaya Internet yang agak sulit dihindari dari empat ancaman tersebut adalah konten negatif. Terkadang anak-anak mengakses konten negatif bukan karena mereka tertarik, melainkan terpapar secara tidak sengaja. “Coba sekarang teman-teman googling pelajaran SMA. Di hasil pencarian, coba lihat konten apa yang muncul,” ungkap Heru.

Advertisement

Artinya, menurut Heru, anak-anak sebetulnya tidak mencari konten negatif, tetapi mungkin pada saat mereka melakukan pencarian, konten negatif itulah yang muncul. Artinya, kita tidak bisa dengan mudahnya melakukan pelarangan atau pemblokiran.

Masyarakat juga bisa berperan langsung dengan melaporkan situs-situs berkonten negatif melalui situs pelaporan resmi yang dikelola oleh Kemenkominfo, yaitu trustpositif.kominfo.go.id.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif