Soloraya
Senin, 8 Februari 2016 - 09:15 WIB

WISATA SOLO : Penyatuan Kirab Kelurahan Urung Dilaksanakan 2016

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gelaran Apem Sewu di Kampung Sewu Jebres Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Wisata Solo diwarnai wacana penyatuan kirab namun urung dilaksanakan tahun ini.

Solopos.com, SOLO – Wacana menyatukan pelaksanaan sejumlah kirab budaya di tingkat kelurahan di Kota Solo urung diterapkan tahun ini.

Advertisement

Sejumlah warga masih menghendaki penyelenggaraan pawai untuk menampilkan potensi masyarakat kampung setempat.

Akhir 2015 lalu, mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Suharto menggulirkan wacana penyatuan kirab dari 51 kelurahan berdasarkan pertimbangan geografis.

Budi menyebutkan masyarakat mulai jenuh dengan pelaksanaan kirab yang terkesan monoton. Sejumlah kirab kelurahan, dikatakan Budi juga berkontribusi menyumbang kemacetan lalu lintas.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, memastikan penyatuan kirab kelurahan ditangguhkan tahun ini.

“Banyak warga masih menghendaki kirab kelurahan,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/2/2016) siang.

Meski menunda integrasi kirab kelurahan tahun ini, Eny mengatakan pelaksanaan wacana tersebut perlu segera direalisasikan.

Advertisement

Lebih lanjut Eny menerangkan ajang unjuk kampung untuk memajukan pariwisata bisa dilakukan lewat penelusuran potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Di beberapa kelurahan ada yang punya event rutin seperti pertunjukan wayang, pertunjukan menari, atau latihan gamelan. Itu peluang pariwisata kampung. Wisatawan yang datang ke Solo tidak bisa hanya menunggu event tahunan, tapi juga membutuhkan tontonan yang rutin tersedia,” papar dia.

Disinggung soal kirab andalan Kota Solo tahun ini, Eny mengungkapkan Solo Batik Carnival masih digadang-gadang sebagai pawai akbar yang bisa menyedot wisatawan berkunjung ke Kota Bengawan.

Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Solo membeberkan alokasi anggaran penyelenggaraan agenda budaya  sepanjang 2016 dipangkas dari Rp15 miliar menjadi Rp10 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif