Jateng
Senin, 8 Februari 2016 - 20:50 WIB

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Rehabilitasi Irigasi dan Bendung di Grobogan Rampung 2017

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pembangunan infrastruktur rehabilitasi irigasi dan bendung di Grobogan diperkirakan akan selesai 2017.

Semarangpos.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki hadimoeljono menargetkan proyek pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi dan bendung, di Grobogan, Jawa Tengah senilai total Rp1,6 triliun dapat diselesaikan pada 2017 nanti.

Advertisement

“Saya ingin agar pekerjaan tersebut [rehabilitasi saluran irigasi dan bendung] segera diselesaikan secepatnya, walaupun progresnya masih 5%, tetapi diharapkan selesai pada 2017 mendatang,” ujarnya seperti dikutip Bisnis dari keterangan resmi, Minggu (8/2/2016).

Dia menyampaikan dengan berkunjung langsung, pihaknya ingin memastikan pekerjaan lapangan telah dilakukan mulai Januari tahun ini. Dalam kegiatan kunjungannya tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juana Made Sumiarsih.

“Ternyata memang sudah ada pekerjaan di lapangan dan memang saya menginginkan yang sudah kontrak itu langsung segera kerja,” ujarnya.

Advertisement

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juana Made Sumiarsih mengungkapkan saat ini terdapat delapan paket proyek yang mulai dikerjakan, yakni rehabilitasi Bendung Klambu, rehabilitasi saluran induk daerah irigasi Sidorejo, rehabilitasi saluran sekunder Sidorejo.

Seain itu, juga rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kanan, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kiri, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Wilalung, rehabilitasi saluran induk daeah irigasi Sedadi, dan rehabilitasi saluran sekunder daerah irigasi Sedadi.

“Kedelapan paket proyek yang ditandatangani Oktober 2015 tersebut memerlukan anggaran sekitar Rp 1,6 triliun,” ujarnya.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa irigasi dari Bendung Sedadi, Sidorejo, Klambu dan Wilalung tersebut mengairi wilayah pertanian seluas 60.000 hektare. Sumber air berasal dari Waduk Kedungombo. Lanjutnya, daerah irigasi tersebut akan direhabilitasi total karena sebagian besar rusak, dengan begitu aliran air ke daerah pertanian menjadi lancar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif