News
Senin, 8 Februari 2016 - 19:30 WIB

MIRAS OPLOSAN : Tak Punya Pekerjaan Tetap, Sasongko Hidup dari Meracik Miras

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satreskrim Polres Sleman melakukan olah TKP di rumah tersangka peracik miras di Jalan Adisutjipto, Dusun Ambarukmo RT10/RW 04 Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (7/2/2016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Miras oplosan maut membuat Sasongko jadi buah bibir. Tetangganya menuturkan hidupnya yang tak punya pekerjaan tetap dan mengandalkan miras.

Solopos.com, SLEMAN — Sasongko, warga Blok 3 RT9/RW03 Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman, kini menjadi perhatian publik setelah ditangkap Satreskrim Polres Sleman. Dia diduga sebagai peracik miras yang menewaskan puluhan orang, termasuk di antaranya para mahasiswa dari luar Jawa.

Advertisement

Penggeledahan polisi di rumah Sasongko, Minggu (7/2/2016) petang, membuat warga sekitar kembali membicarakan peracik miras oplosan itu. Dekat garis polisi depan rumah Sasongko, sejumlah warga masih berdiri dan bersahutan mengobral data sepak terjang laki-laki berambut gondrong itu.

Sasongko dikenal sejak kecil tinggal di Blok 3 RT9/RW03 Ambarukmo. Dia sebenarnya lahir dari keturunan orang yang berkecukupan dan memiliki beberapa kamar kos yang disewakan. Namun saat usianya memasuki 45 tahun, kini tak punya pekerjaan tetap. Setiap hari hanya tinggal di rumah.

Sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekitar, Sasongko berjualan miras dengan meracik sendiri. Tapi tak ada yang mengetahui bagaimana dia meracik. Pria dua anak itu melakukan aksinya sejak 2006.

Advertisement

Berkali-kali warga berusaha mengingatkan agar menghentikan bisnis mirasnya, tetapi Sasongko menolak dengan cara halus karena tak ada pilihan lain. Salah seorang yang kerap mengingatkan adalah Deni Purnama. Entah berapa kali Deni menyampaikan kepada Sasongko agar berhenti berjualan miras.

“Tetapi setiap kali diingatkan, dia jawabnya ‘ya nanti’, sambil senyum dan garuk-garuk kepala,” ucap Deni saat berbincang dengan Harian Jogja, Minggu (7/2/2016) petang.

Tak seburuk penampilannya yang tinggi besar berambut gondrong dan peminum sekaligus peracik miras. Namun Sasongko dikenal memiliki sopan santun dan jiwa sosial di kalangan warga. Deni yang mengenalnya sejak kecil, tak pernah melihatnya terlibat pertengkaran atau tindak kriminal.

Advertisement

Ia juga dikenal aktif mengikuti kegiatan kampung seperti kerja bakti. “Bodinya seperti preman, tapi dia tidak pernah bertengkar, dua kali kakinya mau patah itu karena kecelakaan,” timpal Deni lagi. Baca juga: Ternyata, Racikan Sasongko Sudah Pernah Tewaskan Peminumnya pada 2014.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif