Soloraya
Senin, 8 Februari 2016 - 17:15 WIB

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR KLATEN : Jalan Penghubung Senden-Ngawen Ambrol Terkikis Hujan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan yang menghubungkan Desa Senden dengan Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, terputus lantaran tanah terkikis hujan, Selasa (4/2/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur Klaten terjadi pada jalan antardesa Senden-Ngawen yang ambrol akibat terkikis hujan.

Solopos.com, KLATEN – Jalan penghubung antardesa di Dukuh Wonosari, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, terputus lantaran tanah terkikis air hujan. Ambrolnya jalan juga menyebabkan lahan pertanian setempat longsor.

Advertisement

Akses jalan terputus merupakaan penghubung antara Desa Senden dengan Desa Ngawen. Jalan ambrol memiliki panjang dan kedalaman sekitar 5 meter. Sementara, lebar jalan sekitar 4 meter. sejumlah lahan pertanian yang sejajar dengan jalan ikut longsor.

Kepala Desa Senden, Triyono, mengatakan terputusnya jalan akibat hujan yang mengguyur wilayah Klaten pada Selasa (2/2/2016) lalu. Guyuran air hujan membuat tanah di sekitar jalan terkikis hingga ambrol. “Ambrolnya jalan itu membuat lumpur yang ada di persawahan ikut longsor,” jelas dia, Senin (8/2/2016).

Diperkirakan ada sekitar tujuh lahan pertanian yang digarap delapan petani longsor akibat kejadian itu.

Advertisement

Camat Ngawen, Anang Widjatmoko, mengatakan sudah menggelar pertemuan dengan pemerintah Desa Senden serta Ngawen.

“Kalau memungkinkan untuk perbaikan nanti dilakukan dua desa memanfaatkan dana desa. Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan itu butuh biaya tinggi. Hanya untuk menguruk tanah yang longsor saja diperkirakan butuh hingga 100 truk pengangkut,” jelas dia.

Sementara itu, tanggul Sungai Bloro, di Dukuh Babadan, Desa Babadan, Karangdowo, ambrol akibat tak mampu menahan derasnya aliran sungai, Kamis (4/2/2016) lalu. Tanggul ambrol sepanjang 20 meter dan ketinggian 8 meter.

Advertisement

Ambrolnya tanggul itu mengancam tiga rumah warga yang berjarak 1-3 meter dari tanggul. “Imbauan kami agar warga selalu waspada dan untuk sementara tidur pada bagian depan rumah,” jelas Camat Karangdowo, Agus Suprapto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif