Kasus DBD di Gunungkidul ditangani secara intensif di RSUD Wonosari Kulonprogo
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Jatah obat yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari selama satu bulan, kini tinggal separuhnya.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari, Aris Suryanto pada Jumat (5/2/2016) menuturkan bukan hanya persediaan obat yang tinggal separuh dari alokasi kebutuhan obat selama sebulan, melainkan sudah mulai terjadi lonjakan jumlah pasien di RS tersebut.
“Untuk jumlah nominal pasien, belum kami update. Pasien Dengue Haemorraghic Fever (DHF) [DBD] yang dirawat di RSUD tidak semuanya memang sejak awal positif, bisa jadi belum terbukti DHF,” terangnya, Jumat (5/2/2016).
Pasien DBD di RSUD bisa berasal dari rujukan Pusat Kesehatan Masyarakat. Apabila setelah diperiksa kemudian diketahui positif DBD dan dirawat di RSUD, pihak RSUD langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
“Dinas Kesehatan langsung mengambil tindakan supaya kasus tidak semakin banyak atau tersebar, misalnya dengan fogging di alamat tempat tinggal pasien,” ujarnya.