Jateng
Minggu, 7 Februari 2016 - 19:50 WIB

GUBERNUR JATENG : Resmikan Rusunawa Ungaran, Ganjar Pamer Batik Baru

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kanan), mengenakan batik barunya saat meresmikan Rusunawa Ungaran di Kelurahan Gedang Anak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (7/2/106). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, selalu menjadi perhatian media baik saat hadir di acara formal maupun non formal.

Semarangpos.com, UNGARAN – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, selama ini memang dikenal sebagai sosok yang suka bercanda. Gurauan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ini bahkan sering dikeluarkan baik di acara-acara resmi maupun non resmi.

Advertisement

Begitu pula saat menghadiri acara Persemian Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pekerja di Kelurahan Gedang Anak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (7/2/2016). Saat memberi sambutan, politisi dari PDI Perjuangan (PDIP) ini justru memamerkan kemeja batik yang baru kali pertama ia kenakan.

Kemeja batik yang dikenakan Ganjar itu berwarna merah. Namun, jangan salah Ganjar mengenakan baju warna merah bukan untuk menonjolkan identitasnya sebagai politisi PDIP.

Melainkan baju itu ia kenakan karena di tengah kemeja itu ada motif berupa gambar sebuah gedung.

Advertisement

“Jangan liat dari warnanya, nanti sensitif. Saya kenakan batik ini karena motifnya di tengah-tengah ada gambar sebuah gedung. Mirip dengan gedung yang akan diresmikan ini. Jadi momennya pas,” kelakar Ganjar yang disambut tawa para tamu undangan, termasuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, dan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Ganjar mengaku kain batik yang ia kenakan itu merupakan buatan mantan Tenaga Kerja Indonesi (TKI) asal Kabupaten Kendal. Ia membeli baju itu saat melakukan kunjungan ke sebuah UMKM di Kabupaten Pekalongan, beberapa waktu lalu.

Ganjar menambahkan Pempro Jateng saat ini tengah mendorong agar UMKM batik di daerah lebih berkembang. Salah satu upaya ini pun diwujudkan pemerintahannya dengan menggunakan produk-produk mereka.

Advertisement

Ganjar mengaku baju batik saat ini sudah dikenakan tiga kali dalam sepekan di jajaran Pemprov Jateng, yakni Rabu hingga Jumat. Namun, penggunaan baju batik ini akan mengalami sedikit perubahan menyusul Peraturan Mendagri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Mendagri No 60 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Kemendagri dan Pemerintah Daerah.

Peraturan itu menetapkan seluruh PNS di lingkungan Kemendagri dan Pemerintah Daerah wajib mengenakan pakaian dinas berwarna krem pada Senin dan Selasa, kemeja putih pada hari Rabu dan batik hanya digunakan pada Kamis dan Jumat.

“Saya sudah diancam akan disekolahkan jika melanggar peraturan ini,” tutur Ganjar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif