News
Minggu, 7 Februari 2016 - 16:38 WIB

GEMPA TAIWAN : Lebih dari 130 Orang Masih Terperangkap Reruntuhan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung bertingkat di Taiwan terkena gempa. (JIBI/Solopos/Reuters)

Gempa Taiwan masih menyisakan lebih dari 130 orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Solopos.com, JAKARTA — Regu penyelamat di Taiwan menemukan seorang pemuda yang selamat dari gedung apartemen yang runtuh pada Minggu, lebih dari 24 jam setelah gempa bumi mengguncang pulau itu. Di saat bersamaan masih terus mencari lebih dari 130 orang lainnya yang diyakini masih terjebak di dalam reruntuhan.

Advertisement

Pemuda berusia 20 tahun itu dikenali sebagai Huang Kuang wei oleh media Taiwan dan saat ini dia dibawa ke rumah sakit. Para pemadam kebakaran, aparat polisi, tentara, dan sejumlah sukarelawan menyisir reruntuhan tersebut, beberapa menggunakan tangan mereka, dengan disaksikan oleh sejumlah keluarga korban dengan cemas yang mengenakan jaket tebal, topi wol, dan syal pada pagi hari yang sangat dingin.

“Dia tidak menjawab telepon saya, saya mencoba untuk menahan perasaan saya dan tetap tegar. Saya akan melakukannya hingga saya menemukannya,” ujar seorang wanita dengan nama belakang Chang, 42, yang menunggu kabar mengenai anak perempuannya yang berusia 24 tahun dan tinggal di lantai kelima apartemen itu.

“Tidak ada yang lebih penting selain menyelamatkannya. Wanita yang tinggal di seberang lorong telah diselamatkan kemarin. Saya yakin mereka akan menemukannya, namun saya juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Sudah lebih dari 20 jam sekarang,” tambahnya.

Advertisement

Setidaknya, 18 orang dikabarkan tewas dalam gempa yang mengguncang sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat Sabtu lalu, pada awal hari libur Tahun Baru Imlek itu. Sebanyak 16 di antaranya ditemukan di bangunan Wei Guan Golden Dragon yang runtuh di bagian selatan Tainan.

Sejumlah 132 orang masih berada di bawah reruntuhan wilayah permukiman itu, ujar seorang pejabat pemerintah kota bernama belakang Chen, dengan sekitar 30 di antaranya terperangkan sangat dalam di bawah reruntuhan.

Tingkat bagian bawah bangunan itu saling menumpuk dikarenakan gempa berkekuatan 6,4 skala Richter dan kemudian seluruh struktur bangunan menindihnya, menyebabkan timbulnya pertanyaan tentang kualitas bahan bangunan dan pekerja yang digunakan dalam pembangunannya pada 1990-an silam.

Advertisement

Wali Kota Tainan, William Lai, mengatakan pihaknya sedang fokus menyelamatkan 29 orang yang paling dekat dengan regu penyelamat dengan menggunakan peralatan ringan seperti bor. “103 orang lainnya diyakini berada di tingkat bawah bangunan, dan saat ini kami belum menemukan jalan yang dapat diakses ke wilayah tersebut,” ujarnya. Keadaan bangunan Golden Dragon yang demikian menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Wakil sekjen pemerintahan Tainan, Liu Shih Chung, mengatakan tayangan televisi terkait reruntuhan itu memberikan kesan adanya permasalahan struktural yang berhubungan dengan kualitas baja dan semen yang rendah. Meskipun demikian, para pejabat kota mengatakan masih terlalu awal untuk mengatakan jika faktor konstruksi yang buruk menjadi faktor runtuhnya bangunan itu.

Di antara mereka yang tewas dan telah ditemukan apda Sabtu, terdapat seorang perempuan berusia 10 tahun yang tewas di tangan ayahnya yang juga bernasib sama, media melaporkan. Pihak berwenang mengatakan bangunan itu memiliki 96 ruangan dan 256 penghuni yang terdaftar, meskipun terdapat lebih banyak orang pada saat bangunan itu runtuh.

Regu penyelamat yang mengenakan seragam merah dan kuning itu secara keseluruhan menyelamatkan 240 orang yang selamat dari reruntuhan itu dan meletakkan tiang penahan besar di bawah lempengan beton saat mereka melanjutkan pencarian. Bangunan yang ada di sembilan tempat lainnya dalam kota berpenduduk dua juta orang itu juga runtuh dan lima lainnya miring.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif