News
Minggu, 7 Februari 2016 - 22:15 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Rekonstruksi Adegan Tunggu Hani dan Cerita Ketakutan Mirna Pada Jessica

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut kembali direkonstruksi. Ada adegan saat Mirna menunggu Hani sebelum bertemu Jessica.

Solopos.com, JAKARTA — Ada benang merah cerita dalam rekonstruksi pertemuan Wayan Mirna Salihin, Hani (Juwita Boon), dan Jessica Kumala Wongso di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mal, 6 Januari 2016 lalu, dengan kronologi versi ayah Mirna, Dermawan Salihin.

Advertisement

Tampak dalam rekonstruksi hari ini, Minggu (7/2/2016), Mirna janjian bertemu dengan Hani sebelum menemui Jessica di Olivier Cafe. Mirna dan Hani bertemu di lobi mal elite tersebut. Hal itu diperagakan Hani yang mengulang pertemuannya dengan Mirna di lobi Amarta, lantai dasar (ground floor) West Mall Grand Indonesia, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Mirna yang diperagakan oleh karyawan Olivier Cafe, menunggu Hani di dekat sebuah kafe. Hani turun dari lift dari lantai 1 mal. Keduanya kemudian bercipika-cipiki. “Saya cuma bilang ‘hai apa kabar. Rambutnya pendek sekarang’,” kata Hani kepada penyidik saat rekonstruksi di Grand Indonesia, dikutip Solopos.com dari Detik.

Selanjutnya, Hani dan Mirna berjalan ke Olivier Cafe berbarengan. Kafe tersebut terletak di Grand Indonesia West Mall, Lobi Arjuna, lantai GF. Reka ulang ini menyedot perhatian pengunjung mal. Baca juga: Misteri Ketakutan Mirna Saat Ketemu Jessica.

Advertisement

Sebelumnya, dalam Indonesia Lawyers Club TV One Selasa (2/2/2016) malam, Dermawan menggambarkan bagaimana Mirna yang ragu-ragu untuk bertemu dengan Jessica sehingga harus Hani. Berdasarkan keterangan suami Mirna, Arief Sumarko, ada sesuatu yang dianggap aneh dari diri Jessica. Pengakuan itu didapat setelah Dermawan menanyai anak dan menantunya seusai meninggalnya Mirna.

“Saya tanya Arief, yang aneh apa? [jawabnya] ‘Ya waktu itu Mirna enggak mau ketemu Jessica langsung’. ‘Kenapa?’ ‘Pokoknya aneh.’ ‘Lho kamu anter? ‘Iya’,” katanya menirukan percakapannya dengan Arief.

Arief mengatakan pada sore nahas itu, Mirna sudah mengantarkannya sampai di Grand Indonesia Mall. Namun, Mirna tak langsung masuk dan memilih menunggu Hani. “Dia tidak mau masuk, nunggu Hani.” Sikap memilih menunggu Hani sebelum bertemu Jessica ini dianggap sebagai sinyal ketakutan Mirna.

Advertisement

Pengamat kepolisian, Sisno Adiwinoto, dalam kesempatan yang sama, mempertanyakan maksud di balik ajakan Jessica terhadap Mirna untuk bertemu hingga berulang kali. “Korban ini takut ketemu tersangka. Karena takut, dia minta ditemani Hani. Dia [Mirna] berulang kali ditelepon untuk ketemu,” katanya.

Selain itu, soal alasan memberikan kado untuk Mirna, muncul pertanyaan mengapa tidak dilakukan sejak kali pertama bertemu saat keluarga Mirna menjamu Jessica. “Kalau belikan kado, kenapa enggak dari dulu? Kira-kira inilah modus alibi untuk melakukan itu.”

Sementara itu, dalam rekonstruksi dua versi hari ini, Jessica juga diminta memeragakan adegan pembelian sabun. “Tersangka belum dikembalikan ke tahanan karena ada rekonstruksi lanjutan saat yang bersangkutan beli sabun,” ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dalam keterangan kepada wartawan, Minggu.

Jessica diketahui membeli sabun di sebuah gerai di Mal Grand Indonesia sebelum memesan kopi untuk Mirna di Olivier. Jessica kembali ke dalam kafe dengan membawa tiga paper bag yang berisi sabun. Pengacara Jessica, Yudi Wibowo pernah menjelaskan bahwa sabun itu dibeli Jessica sebagai hadiah untuk Mirna, Boon Juwita alias Hani dan satu temannya yang lain yang tidak jadi datang ke kafe tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif