Otomotif
Minggu, 7 Februari 2016 - 22:40 WIB

BURSA MOTOR : Pabrik di Indonesia Tutup, Komunitas Harley Davidson Khawatir

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara Harley Davidson. (Antara)

Bursa motor Indonesia dianggap tidak ramah bagi Harley Davidson.

Solopos.com, JAKARTA – Kabar akan tutupnya distributor resmi Harley Davidson di bursa motor Indonesia, PT Mabua Motor, menyulut kekhawatiran di kalangan komunitas.

Advertisement

Asisten Direktur Harley Davidson Owners Group (HOG) Jakarta, Suharli mengatakan hal paling dikhawatirkan oleh anggota komunitasnya jika PT Mabua Motor benar-benar tutup adalah perkara servis dan suku cadang si motor gede (moge).

“Kalau misalnya Mabua benar tutup ada kekhawatiran anggota biker kalau mau servis dan beli spare part kemana? Kecuali ada petunjuk diler baru atau Mabua tetap ada,” tutur Suharli seperti dilansir laman Detik, Sabtu (6/2/2016).

Tanggapan Menteri
Kabar hengkangnya Harley Davidson dari Indonesia mencuat setelah beredar surat atas nama Presiden Direktur PT Mabua Motor, Djonnie Rahmat. Ia menyebut penjualan moge Harley Davidson dihentikan per 31 Desember 2015 lalu.

Advertisement

Dalam surat itu Djonnie mengatakan penjualan Mabua Motor anjlok akibat lesunya ekonomi sejak 2013 lalu. Pajak tinggi juga membuat pihaknya makin “tercekik” karena harus menjual moge Harley tiga kali lipat lebih mahal dari harga aslinya.

Menaggapi kabar tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya belum akan merevisi aturan pajak barang mewah. Ia juga menyebut Harley angkat kaki dari bursa motor bukan hal yang harus dibesar-besarkan.

“Ya itu bisnis, biasalah. Kami tidak akan mengubah aturan, kenapa? Karena bagi sebagian orang motor mewah memang bukan sebuah kebutuhan,” ungkap Bambang sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Okezone.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif