Kolom
Sabtu, 6 Februari 2016 - 06:00 WIB

TENTANG ISLAM : Hukum Penganut Kejawen yang Senang Perdukunan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SESAJI REWANDA

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang Islam kali ini berkaitan dengan kebiasaan muslim yang melakukan ritual-ritual adat kejawen. Padahal, orang tersebut menjalankan salat.

Advertisement

Simak penjelasan ustaz mengenai hal tersebut kali ini, Jumat (5/2/2016).

Pertanyaan

Advertisement

Pertanyaan

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Pak Ustaz, setelah saya rajin mengikuti pengajian Minggu pagi di Majelis Tafsir Alquran (MTA) Solo, saya baru paham dan tahu bahwa perdukunan, percaya paranormal, dan sejenisnya adalah termasuk amalan syirik.

Ayah saya mengaku orang Islam, sudah mengerjakan salat, berzakat, dan juga menjalankan ibadah puasa. Yang belum adalah ibadah haji. Setiap malam menjelang Jumat Kliwon dan malam menjelang 1 Sura, bapak saya selalu melakukan kungkum dan wirid di kuburan di daerah Grogol, Sukoharjo.

Advertisement

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Saya bersyukur Mas Suparno bin Sucipto sudah ikut mengaji di MTA setiap Minggu pagi. Kalau Anda mengamalkan isi Quran dan sunah secara benar, insya Allah Anda akan selamat dan tidak tersesat selama-lamanya.

Allah berfirman yang maknanya sembahlah Allah dan jangan melakukan syirik. Sesungguhnya aku (Rasulullah Muhammad SAW) hanya menyembah Allah dan minta pertolongan juga hanya kepada Allah. Allah akan mengampuni semua dosa, kecuali dosa syirik.

Advertisement

Perbuatan perdukunan itu masuk ke dalam wilayah syirik dari dua sisi. Pertama, klaim bersekutu dengan Allah dalam mengetahui hal-hal yang gaib yang ilmunya hanya milik Allah SWT. Kedua, mendekatkan diri kepada selain Allah seperti menggunakan setan (jin) dan jasa setan dalam operasi perdukunan.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang maknanya barang siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) lalu menanyakan sesuatu kemudian ia membenarkan ucapannya maka Allah tidak akan menerima salatnya selama 40 hari.

Rasulullah SAW bersabda yang maknanya barang siapa yang mendatangi seorang dukun lalu membenarkan ucapannya maka sesungguhnya ia telah mengingkari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (HR Abu Dawud).

Advertisement

Mas Suparno bin Sucipto yang dirahmati Allah, nasihat saya sebagai berikut:

1. Jagalah akidah Islam secara murni dan jangan dicampur dengan syirik.

2. Islam itu agama yang benar, lurus, dan sempurna.

3. Hendaknya bapak Anda segera meninggalkan perdukunan sebab hal itu merupakan dosa besar yang tidak diampuni Allah dan bisa menghapus semua amal.

4. Banyak-banyaklah mengaji Alquran dan sunah dan diamalkan sesuai dengan kemampuan.

5. Tanggal 1 Sura adalah tanggal kemenangan Islam, hari dan tanggal baik, tinggalkan segala bentuk perdukunan.

Semoga bapak Anda sadar dan kembali kepada Alquran dan Sunah. Semoga sadar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif