Kisah tragis menimpa seorang remaja di Inggris yang meninggal sesaat setelah menikahi kekasih.
Solopos.com, BIRMINGHAM — Omar Al Saikh, 16, divonis dokter menderita kanker darah dan hidupnya diprediksi tak akan lama lagi. Mendengar vonis tersebut, ia menyampaikan keinginan terakhirnya untuk bisa menikahi sang kekasih, Amie Cresswell, 16.
Setelah mengantongi ijin dari orang tua Amie, pasangan ini menikah sesuai ajaran Islam pada Juni 2015 di rumah sakit Queen Elizabeth. Meski hanya dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat, suasana pernikahan sangat sakral dan mengharukan.
“Omar hanya ingin menikahi Amie dan bisa melingkarkan cincin dari bunga yang ia buat di jari manis Amie,” kata Jo Khalaf, salah satu keluarga Omar, kepada Birmingham Mail seperti dikutip Mirror, Jumat (5/2/2016).
Jo Khalaf mengatakan Omar selalu tersenyum saat pernikahannya berlangsung. “Ia ingin seluruh dunia tahu bahwa dia telah menikahi Amie,” lanjut Jo Khalaf menahan kesedihan.
Remaja asal Birmingham, Inggris tersebut menghembuskan napas terakhirnya di pelukan Amie, setelah tiga hari mengikrarkan cinta mereka. Omar meninggal dunia di rumah sakit Queen Elizabeth, Inggris pada Senin (1/2/2016), setelah berjuang melawan kanker darah selama setahun.
Omar mengetahui penyakitnya sejak Maret 2014 setelah pingsan saat bermain sepakbola. Dokter memintanya untuk mencari donor sel darah putih yang cocok selama tiga bulan untuk menyambung harapan hidupnya. Namun, karena Omar keturunan campuran Arab-Rumania, sangat sulit menemukan donor yang cocok untuknya.
Nahas, setelah mendapat donor sel yang cocok untuk dirinya, dokter menyampaikan ia sudah terlambat karena kanker sudah menyebar di seluruh tubuhnya.
Setelah kepergian Omar, keluarga dan teman-teman almarhum mengajak masyarakat untuk menjadi anggota yayasan amal Anthony Nolan yang bergerak untuk kanker darah dan transplantasi sel darah. Selamat jalan, Omar! (Afroh Ellyfa/JIBI/Solopos.com)