Jogja
Sabtu, 6 Februari 2016 - 04:40 WIB

KEBUTUHAN GURU : Penyebaran Guru BK di DIY Tidak Merata

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru mengajar (JIBISolopos/Dok.)

Dalam kurikulum 2013 (K13) ini, peran guru BK menjadi berkurang sebab tidak mendapatkan jam mengajar di kelas.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN – Peran guru bimbingan konseling (BK) sebagai pendamping siswa memang sangat penting. Namun dalam kurikulum 2013 (K13) ini, peran guru BK menjadi berkurang sebab tidak mendapatkan jam mengajar di kelas.

Sebagai gantinya, guru BK diwajibkan mendampingi minimal 150 siswa. Hal ini membuat penyebaran guru BK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak merata. Sebab tidak semua guru bisa mendampingi 150 siswa dalam satu sekolah.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kesulitannya tidak semua sekolah menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah atas (SMA) dan yang sederajat memiliki jumlah siswa tepat 150 orang.

“Ada juga yang memiliki 250 siswa saja. Sekolah ini akhirnya memiliki dua guru BK. Satu guru bisa mengampu 150 siswa, sisanya hanya 100 siswa. Guru yang hanya punya 100 siswa ini tentu harus mencari sekolah terdekat agar bisa sesuai dengan ketentuan. Hal ini yang sulit diatur,” jelas Aji saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (5/2/2016).

Aji mengaku guru BK seharusnya setiap hari bisa tinggal di satu sekolah bukan dua sekolah. Sebab jika dibutuhkan siswa yang sedang menghadapi masalah, dia selalu ada dan bisa langsung memberikan pendampingan. Hal ini mencegah siswa tidak salah arah.

Advertisement

Pjs Disperindagkop dan UKM DIY ini mengaku permasalahan siswa saat ini sangat kompleks. Sementara ajakan untuk berbuat salah juga semakin beragam. Kini bukan lagi masalah penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja, tapi juga terorisme.

“Makanya pendampingan sangat dibutuhkan. Jika sampai guru BK tidak ditempat, saat siswa membutuhkan maka hal-hal yang tidak diinginkan ini bisa terjadi. Salah satunya siswa mencoba memakai narkoba,” kata Aji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif