Soloraya
Sabtu, 6 Februari 2016 - 22:30 WIB

GERAKAN KEBANGSAAN : Menhan: Tantangan Implementasi Pancasila Makin Besar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar peringatan Hari Lahir Pancasila (Twitter.com/@indosatmania)

Gerakan kebangsaan, implementasi Pancasila saat ini dinilai semakin besar.

Solopos.com, SOLO–Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengajak semua komponen bangsa agar mengimplementasikan Pancasila di dalam kehidupan bernegara. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi keynote speaker dalam acara Peresmian Institut Kepemimpinan Pancasila (IKP) di Novotel Solo, Sabtu (6/2/2016).

Advertisement

“Hiruk-pikuk dan kegaduhan yang kita saksikan dewasa ini harus semakin menggugah semua komponen bangsa untuk menyadari pentingnya implementasi dan revitalisaisi nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Ajakan tersebut didasarkan atas tantangan terhadap implementasi Pancasila yang semakin besar dan Ditambah lagi pengaruh budaya asing yang semakin kuat.

“Pancasila merupakan nilai-nilai bangsa. Pancasila merupakan landasan jiwa yang mendasari seluruh aturan hukum dan perundang-undangan.”

Advertisement

Sementara itu, ketua panitia acara, Jlitheng Suparman, mengatakan pendirian IKP oleh Pergerakan Kebangsaan adalah untuk menyiapkan kader-kader bangsa dalam menghadapi zaman baru. Kegiatan IKP di antaranya kajian pada masa globalisasi ketiga, kursus-kursus tentang zaman baru, serta membangun komunitas untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi zaman baru.

Menurutnya, Pergerakan Kebangsaan menyimpulkan Indonesia saat ini berada di tengah-tengah turbulensi perubahan dunia. Sinyal perubahan perilaku politik dan ekonomi global yang sedang berproses saat ini mengarah kepada akan terbentuknya tatanan baru dunia yang dapat disebut sebagai zaman baru. Tatanan ini merupakan wujud globalisasi gelombang ketiga.

“Ada dua persoalan mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia dalam menyongsong zaman baru itu. Yaitu  ketidaksadaran masyarakat bahwa dunia sedang berproses menuju zaman baru, dan gambar kerangka institusional yang akan lahir pada zaman baru itu masih samar,” ujarnya.

Advertisement

Di sisi lain, Komite Nasional Pegerakan Kebangsaan memilih Solo sebagai simbolisasi titik awal pergerakan menyongsong zaman baru.

Sementara itu dalam acara tersebut hadir pula Franz Magnis Suseno, SJ dan Masdar Farid Mas’udi yang menyampaikan pandangan dalam diskusi panel dengan tema Peran Agama Dalam Menyongsong Masa Depan Indonesia.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut diadakan pula kursus Pergerakan Kebangsaan Menyongsong Zaman Baru angkatan pertama yang berlangsung selama tiga hari yang diikuti 60 orang kader dari berbagai daerah di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif