Jogja
Jumat, 5 Februari 2016 - 06:50 WIB

PEMKAB KULONPROGO : Plafon Stadion Cangkring Rusak, Siapa yang Mengelola?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan kerusakan plafon pada bangunan lantai satu sisi barat di Stadion Cangkring, Wates, Kulonprogo, Kamis (4/2/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Kulonprogo berencana memperbaiki plafon yang rusak.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dikonfirmasi terkait kerusakan plafon Stadion Cangkring, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo, Zahram Asurawan mengatakan, itu termasuk bagian pembangunan yang dikerjakan 2014 lalu.

Advertisement

Masa pemeliharaan disebutnya sudah selesai. Menurut dia, pengelolaan dan perawatan bangunan itu menjadi kewenangan Dinparpora Kulonprogo.

“Ini sebenarnya sudah dikelola Dinparpora (Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo) sehingga upaya perbaikan seharusnya juga tugas Dinparpora,” ungkap Kepala Dinparpora Kulonprogo, Krissutanto, pada Kamis (4/2/2016).

Meski demikian, Zahram mengaku sudah memprediksi kemungkinan terjadinya kerusakan pada plafon di stadion yang mulai dibangun sejak 2002 lalu itu. Kondisi itu disebabkan karena bangunan lantai dua di atasnya belum dilapisi keramik atau bahan lainnya sehingga membuat air mudah merembes. Melihat kondisi plafon di sekitarnya yang tampak lembab dan rapuh, kerusakan bisa semakin meluas dan parah.

Advertisement

“Air merembes lewat beton lalu menyebabkan kebocoran dan akhirnya runtuh,” ujar Zahram menerangkan.

Zahram menambahkan, kebocoran memang cenderung rawan terjadi pada bangunan yang didirikan dalam beberapa tahap seperti Stadion Cangkring. Pertemuan antara konstruksi lama dan baru berpotensi menimbulkan rongga pada yang bisa menjadi jalan rembesan air.

Kebutuhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Stadion Cangkring diperkirakan sekitar Rp37 miliar. Namun, realisasinya hingga tahun 2015 kemarin baru mencapai Rp15 miliar. Pembangunan akan dilanjutkan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif