News
Jumat, 5 Februari 2016 - 15:30 WIB

KONFLIK INTERNAL PPP : Sebut Silatnas PPP Ilegal, Dimyati Ancam Laporkan Kubu Romy ke Bareskrim

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) bersama Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pemangunan (PPP) KH Maimun Zubair (kanan) menghadiri milad ke-15 Yayasan Roushon Fikr di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (9/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Konflik internal PPP masih terasa. Saat kubu Romy menggelar Silatnas, Dimyati Natakusumah dari kubu Djan Faridz mengancam lapor ke Bareskrim.

Solopos.com, JAKARTA — Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, mengatakan akan melaporkan kubu Romahurmuziy kepada Mabes Polri terkait Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang digelar di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (5/2/2016). Dimyati menganggap forum itu ilegal.

Advertisement

“Saya mengimbau bahwa itu [silatnas] bukan atas nama PPP. DPP sudah menyerahkan tim hukum untuk melaporkan ke Mabes Polri tentang kegiatan tersebut. Jadi kegiatan itu ilegal,” tandasnya.

Namun, Arsul Sani selaku juru bicara PPP kubu Romy menanggapi pernyataan Dimyati dengan santai. “Wong kader dari seluruh Indonesia mau ngumpul aja kok keberatan, malah diancam dilaporkan ke Bareskrim. Demennya kok berantem,” ujarnya.

Arsul memaparkan bahwa forum yang digelar hingga Sabtu (6/2/2016) hanya dalam rangka untuk mendengarkan aspirasi atau saran dari non elite partai untuk mencari format islah. “Ini forum untuk mendengarkan aspirasi dari non elit partai. Jadi yanh akan bicara adalah para tokoh senior pusat dan daerah, struktur partai provinsi, kabupaten atau kota, anggota fraksi DPRD dan DPR, juga pakar atau pengamat politik,” terangnya.

Advertisement

“Jadi, yang akan bicara diacara tersebut adalah tokoh senior pusat dan daerah, struktur partai provinsi, kabupaten ataupun kota,” tuturnya.

Arsul mengungkapkan bahwa acara tersebut akan mengundang kedua belah kubu dalam internal PPP. Selain sebagai forum silaturahmi, menurut anggota DPR komisi III itu forum tersebut juga merupakan cara untuk mencari format menuju islah. “[acara itu] Untuk mencari masukan format islah yang bermartabat, semua kubu diundang termasuk muktamar Jakarta, mudah—mudahan berkenaan hadir”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif