News
Jumat, 5 Februari 2016 - 16:40 WIB

KAMPUS HIJAU : UNS Solo Pertahankan 40 Persen Lahan untuk Penghijauan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peresmian Gedung Pusat UNS, Solo, Selasa (10/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Kampus hijau, UNS berkomitmen 40 persen lahan tak dipenuhi bangunan.

Solopos.com, SOLO–Universitas Sebelas Maret (UNS) bakal mempertahankan 40 persen lahan di lingkungan kampus itu tetap hijau dan tidak dipadati dengan bangunan. Komitmen tersebut menjadi bagian dari implementasi Program Green Campus UNS.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, UNS berhasil masuk lima besar terbaik perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam pemeringkatan UI Green Metric 2015, dengan peringkat kelima dan rangking ke-97 universitas dunia. Sebelumnya pada UI Green Metric 2014, UNS berada di rangking ke-8 dan rangking ke-155 universitas dunia.

Tim Koordinator Green Campus UNS Solo, Okid Parama Astirin, mengatakan meskipun rangking telah meningkat dibanding 2014, upaya pengelolaan kampus ramah lingkungan harus terus dilakukan.

“Hal itu dilakukan dengan segala usaha perbaikan sistem maupun pola pikir serta perilaku seluruh civitas akademik untuk membiasakan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup,” papar Okid ketika ditemui wartawan di sela-sela acara UNS Go Green, Rektor bersama Mahasiswa Tanam Pohon di kampus setempat, Jumat (5/2/2016).

Advertisement

Data vegetasi UNS saat ini, jumlah pohon sebanyak 8.664 pohon, sebanyak 8.262 pohon atau sebesar 95 persennya merupakan vegetasi lama, sedangkan 5 persennya vegetasi baru yang terdiri atas 402 jenis.

“Untuk keanekaragaman, pohon angsana dan akasia yang jumlahnya dominan secara bertahap akan diganti,” tambahnya.

Mulai 2015, UNS melakukan gerakan massal yang melibatkan seluruh civitas akademika, baik dosen maupun karyawan, bahkan mahasiswa baru mulai 2015 wajib menanam satu mahasiswa lima pohon.

Advertisement

Sebagian tanaman itu juga ditanam di luar kampus. Rektor UNS, Ravik Karsidi, menambahkan kampus yang hijau tidak sekadar masalah penghijauan dengan adanya penanaman pohon, tetapi juga pola pikir, pola kerja dan kebiasaan melakukan penghematan sumber daya alam maupun energi, tidak mencemari lingkungan, dan penghematan penggunaan kertas.

“Selain tetap menjaga 40 persen dari total lahan tetap hijau, UNS juga menggencarkan gerakan penghematan sumber daya alam dan energi serta hemat penggunaan kertas,” tegas Ravik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif