Soloraya
Jumat, 5 Februari 2016 - 22:55 WIB

CAGAR BUDAYA SOLO : Dalem Joyokusuman Potensial Jadi Venue Seni dan Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendapa Dalem Joyokusuman. (JIB/SOLOPOS/Dok)

Cagar budaya Solo, Disbudpar menilai Dalem Joyokusuman pantas sebagai lokasi kegiatan seni dan budaya.

Solopos.com, SOLO–Usulan pemanfaatan Dalem Joyokusuman yang baru dihibahkan Kejaksaan Agung kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus bergulir. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyebut pemanfaatan bangunan cagar budaya tersebut paling pas sebagai ruang publik untuk kegiatan seni dan budaya.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Eny Tyasni Suzana menjelaskan pemanfaatan lahan seluas 11.000 meter2 bekas rumah pangeran putra Pakubuwono X itu paling pas untuk galeri seni dan budaya.

“Usulan saya Dalem Joyokusuman bisa jadi galeri seni dan budaya. Lokasinya sangat representatif untuk menggelar pameran atau seni pertunjukan. Keberadaan joglo dan pohon bodhi di bagian belakang cukup eksotis dan menarik untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pertunjukan,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (5/2/2016).

Eny mengatakan usulan sejumlah kalangan yang menyebut aset sitaan dari mantan Kepala Bulog Widjanarko Puspoyo yang tersangkut kasus korupsi tersebut tidak tepat dimanfaatkan sebagai kantor pemerintahan.

Advertisement

“Potensinya sayang kalau hanya untuk perkantoran. Semestinya bisa jadi ruang publik yang dikelola dengan baik. Jadi ada kontribusinya layak untuk mendukung pemeliharaan bangunan cagar budaya yang tidak murah. Tujuannya juga agar masyarakat bisa ikut menjaga aset pemerintah,” paparnya.

Menurut Eny, potensi Dalem Joyokusuman cukup besar apabila bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik untuk seni dan budaya. “Selama ini di sini aset sejenis milik pemerintah baru Taman Budaya Jawa Tengah. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Dalem Joyokusuman cukup dekat dengan pusat kota dan keraton. Ini bisa jadi magnet baru untuk venue berbagai acara seni dan budaya,” katanya.

Eny menerangkan Kota Solo membutuhkan inovasi venue seni dan budaya baru agar pertunjukan rutin tidak kehilangan penontonnya. “Venue butuh inovasi juga. Kita sudah pernah mengeksplorasi pasar, pelataran Mangkunegaran, Benteng Vastenburg, dan Taman Balekambang. Dalem Joyokusuman yang memiliki arsitektur Jawa klasik bisa jadi daya tarik baru untuk seni pertunjukan,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif