Jogja
Kamis, 4 Februari 2016 - 04:20 WIB

PERIKANAN KULONPROGO : Ini Beda Nelayan Pantai Selatan & Utara

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu potensi bahari di Kabupaten Kulonprogo

Perikanan Kulonprogo tengah dipengarui cuaca.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Harga ikan merangkak naik seiring dengan cuaca yang semakin buruk. Meski demikian, ikan yang tersedia di pasar merupakan pasokan dari Semarang dan Pacitan.

Advertisement

Kepala Dinas Kelautan Perikanan Petenakan (KKP) Kulonprogo, Sudarno menjelaskan produktivitas nelayan di Kulonprogo belum tinggi. Pasalnya, nelayan itu semula bekerja sebagai petani. Saat tak melaut, mereka masih memiliki sumber penghasilan lain.

“Jadi jika gelombangnya tinggi ya mereka masih bisa bertani,” ujarnya.

Berbeda dari nelayan-nelayan di Pacitan dan Semarang yang pekerjaan utama mencari ikan, apapun situasinya mereka tetap melaut. Selain itu, ketrampilan dan kapal-kapal yang dimiliki juga berbeda. Nelayan di pantai utara memiliki kapal yang lebih besar sehingga lebih mampu menghadapi ombak yang tinggi.

Advertisement

Agus Setiadi, pedagang ikan di Pasar Wates  menjelaskan nyaris seluruh komoditas dagangan dipasok dari nelayan di Semarang dan Pacitan. Untuk nelayan  Kulonprogo sendiri, ia biasanya hanya mengambil udang dari Pantai Congot. Ia menyebutkan jarang ikan dari nelayan Kulonprogo dipasok ke pasar-pasar.

“Seminggu sekali bahkan belum tentu,” kata Agus.

Di sisi lain, meski harga daging tinggi, ia menguraikan tidak ada peningkatan berarti untuk daya beli masyarakat terhadap komoditas makanan laut.

Advertisement

“Orang sini jarang makan ikan,” ujarnya.

Ia sendiri merupakan salah satu dari dua pedagang ikan yang biasanya beroperasi di Pasar Wates.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif