News
Kamis, 4 Februari 2016 - 13:30 WIB

INVESTASI INDONESIA : Penutupan Pabrik Panasonic-Toshiba Terkait Proyek Kereta Cepat? Ini Jawaban Istana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - logo Panasonic (Reuters)

Investasi Indonesia awal tahun ini diguncang kabar penutupan pabrik Panasonic-Toshiba. Sempat dispekulasikan terkait proyek kereta cepat, Istana membantah.

Solopos.com, JAKARTA — Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menyusul penutupan pabrik Panasonic-Toshiba diwarnai beredarnya spekulasi yang mengaitkan hal itu dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang jatuh ke investor Tiongkok. Namun, hal itu dibantah oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

Advertisement

Menurut Pramono, penutupan dua pabrikan industri elektronika asal Jepang itu tidak ada hubungannya dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan manajemen Panasonic.

“Intinya sebenarnya mereka bukan menarik, tapi memang adanya penurunan kapasitas sehingga melakukan relokasi,” ujarnya di Kompleks Istana Negara, Kamis (4/1/2016).

Dia menambahkan dengan demikian tidak ada sama sekali hubungan dengan kereta cepat. Seperti diketahui, Jepang gagal mendapatkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang akhirnya dimenangkan oleh investor asal China-Tiongkok. Namun, Pramono mengungkapkan bahwa Jepang mendapatkan proyek yang nilainya hampir sama dengan proyek kereta cepat, misalnya di proyek kelistrikan dan perhubungan.

Advertisement

“Sehingga sama skali tidak ada hubungan dengan urusan kereta cepat,” jelasnya. Menurutnya, manajemen Panasonic juga telah melaporkan ke Presiden melalui telepon. Pramono menyebutkan bahwa Panasonic akan melakukan relokasi pabrik ke Bogor sehingga membuat ada pekerja yang mau dipindah dan ada yang tidak mau dipindah.

Sebelumnya, Presiden Serikat Pekerja Panasonic, Joko Wahyudi, mengungkapkan karyawan pada Panasonic Gobel Eco Solution yang berjumlah 425 orang yang tidak mau berpindah kerja ke tempat baru akan diberi tiga opsi. Pertama, tetap bergabung di perusahaan dan mendukung unit usaha di Rembang atau Cileungsi. Kedua, bergabung dengan unit usaha Panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan atau keahlian, atau ketiga, mundur dan berwiraswasta.

Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel Rachmat Gobel sebelumnya juga mengemukakan perusahaan saat ini tengah memperkuat unit usaha di bidang perlampuan karena permintaan lampu hemat energi jenis compact fluorencent lamp (CFL) yang terus turun.

Advertisement

“Yang terjadi adalah Panasonic Grup melakukan restrukturisasi perusahaan industri lampu di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan [Jawa Timur], Cikarang, dan Cileungsi [Jawa Barat],” ujarnya.

Manajemen Panasonic menerangkan, di Indonesia perusahaan memiliki dua unit usaha di bidang perlampuan. Pertama adalah PT Panasonic Lighting Indonesia, berkedudukan di Rembang, Jawa Timur, yang memproduksi lampu jenis CFL yang 90% diekspor ke Jepang. Perusahaan kedua adalah PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia yang berkedudukan di Bekasi dengan unit lokasi kerja di Cikarang, Bekasi dan Cileungsi, Bogor yang memproduksi luminer LED untuk pasar domestik dan ekspor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif