Soloraya
Kamis, 4 Februari 2016 - 11:15 WIB

INFRASTRUKTUR KLATEN : 3 Jembatan di Trucuk dan Wedi Ambrol, Akses Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan anggota Koramil Trucuk mengamati Jembatan Karangri di Desa Puluhan, Trucuk yang ambrol, Rabu (3/2/2016). Selain di Kecamatan Trucuk, jembatan ambrol juga terjadi di Kecamatan Wedi. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten berupa tiga jembatan di Trucuk dan Wedi ambrol.

Solopos.com, KLATEN – Tiga jembatan yang ada di Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Wedi, Klaten, ambrol, Rabu (3/2/2016) pagi. Guna menghindari jatuhnya korban, warga setempat berinisiatif menutup akses jembatan.

Advertisement

Kerugian akibat ambrolnya sejumlah jembatan tersebut ditaksir mencapai jutaan rupiah. Berdasarkan data yang dihimpun, jembatan yang ambrol di Trucuk, yakni Jembatan Karangri di Desa Puluhan. Jembatan ini menghubungkan Desa Puluhan dengan Desa Planggu Kecamatan Trucuk.

Diduga lantaran tak mampu menahan derasnya aliran sungai, fondasi jembatan yang dibangun tahun 1965 itu langsung ambrol. Jembatan Karangri sepanjang 10 meter dan lebar tiga meter.

“Awalnya terjadi lubang sekitar setengah meter. Tadi siang [kemarin], lubang itu menjadi 1,5 meter. Warga langsung menutup akses jembatan dengan menggunakan bambu. Terutama untuk kendaraan roda empat, kendaraan roda dua masih diperbolehkan melintas,” kata Ketua RT 012/RW 006, Karangri, Puluhan, Hartoyo, 51, di kawasan Jembatan Karangri, Rabu.

Advertisement

Salah satu warga Puluhan lainnya, Maryadi, 57, mengatakan sebelum fondasi jembatan ambrol, kondisi Jembatan Karangri memang sudah mengkhawatirkan. Beberapa bagian di fondasi sudah retak beberapa waktu lalu.

“Selain menutup akses jalan, warga juga mengawasi jembatan di sini secara bergiliran. Takutnya, fondasi semakin tergerus aliran sungai dan akhirnya jembatan bisa putus. Jalan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Desa Puluhan dengan Desa Planggu,” katanya.

Terpisah, Camat Wedi, Kukuh Riyadi, mengatakan di daerahnya juga terjadi peristiwa jembatan ambrol. Jembatan tersebut, yakni Jembatan Kaligayam dan Jembatan Melikan. Selain itu, tingginya curah hujan di Wedi juga mengakibatkan talut di Kajen, Pandes.

Advertisement

“Jembatan Kaligayam [panjang enam meter dan lebar empat meter] itu menghubungkan Desa Kaligayam dengan Desa Kadilanggon. Sedangkan, Jembatan Melikan itu menghubungkan antardukuh di desa setempat. Kedua jembatan yang ambrol itu saat ini sudah ditutup. Sesuai rencana, warga dan relawan akan gotong royong di sana,” katanya.

Berdasarkan informasi, tingginya curah hujan juga menyebabkan tergerusnya tanggul Sungai Bengawan Solo di Serenan. Tergerusnya tanggul tersebut mengancam rumah milik Sunardi, warga Badran RT 004/RW 002, Serenan, Juwiring.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif