Soloraya
Rabu, 3 Februari 2016 - 15:15 WIB

KURIKULUM 2013 : Akan Terapkan K-13, SMK di Solo Siapkan SDM dan Gelar Workshop

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Solopos/Dok.)

Kurikulum 2013 segera diterapkan lagi oleh sejumlah SMK di Solo.

Solopos.com, SOLO – Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Solo yang berencana menerapkan Kurikulum 2013 (K-13) tahun ajaran 2016/2017, kini mulai mempersiapkan diri.

Advertisement

Penataan dilakukan untuk seluruh aspek, di antaranya dari sumber daya manusia (SDM), administrasi, pengadaan workshop atau pelatihan, hingga pengaturan jam mengajar para guru.

SMK Sahid Solo, salah satu SMK yang berencana menerapkan K-13, juga merencanakan studi banding di SMK lain yang sudah menerapkan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut.

“Persiapannya meliputi penataan untuk semua aspek, seperti SDM, administrasi, pelaksanaan kurikulum, workshop, hingga jam mengajar guru, karena dengan adanya perubahan kurikulum ini memang ada beberapa mata pelajaran yang ditambah ataupun dikurangi jamnya,” ungkap Kepala SMK Sahid Solo, Naim Mabruri, ketika diwawancarai wartawan, Selasa (2/2/2016).

Advertisement

Terkait pengaturan jam mengajar guru, Naim menyatakan, tidak ditemukan masalah. “Untuk jam mengajar guru tidak ada masalah. Kami atur seoptimal mungkin agar penerapan ini tidak sampai merugikan guru yang sudah tersertifikasi sehingga tetap bisa memenuhi jam mengajar minimal,” imbuhnya.

Naim mengakui, SMK Sahid sebelumnya sempat menerapkan K-13, namun akhirnya kembali ke KTSP. Hal itu menyusul adanya kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, yang meminta sekolah-sekolah yang baru menerapkan K-13 selama satu semester untuk kembali ke KTSP, 2015 lalu.

“Walaupun sudah pernah menerapkan, kami menilai tetap penting persiapan-persiapan tersebut dilakukan,” tegasnya.

Advertisement

Naim mengungkapkan, salah satu alasan sekolah ingin menerapkan K-13 karena saat ini, secara administratif, di antaranya Data Pokok Pendidikan jenjang Menengah (Dapodikmen) yang diunggah pemerintah, mulai mengarah ke K-13. Termasuk dalam penentuan standar kompetensi lulusan (SKL) SMK, lanjutnya, juga mengarah ke K-13.

Terpisah, Kepala SMK Kristen 2 Solo, Wijanto, juga menyatakan kesiapan sekolah tersebut dalam menerapkan K-13. Dia mengungkapkan, SMK Kristen 2 sebelumnya juga pernah menerapkan K-13 sehingga dalam pelaksanaannya nanti tinggal menyesuaikan.

“SMK Kristen 2 menerapkan K-13 saat semester gasal tahun ajaran lalu. Kami juga sudah mengikuti program-program yang diadakan Disdikpora saat itu. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti tinggal mengikuti bagaimana instruksi dari pemerintah,” ungkap Wijanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif