SOLOPOS.COM - Para siswa SMK Bina Patria 2 Sukoharjo melintas di tepi sawah di Gawangan, Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, yang terendam air luapan Kali Langsur, Rabu (3/2/2016) pagi. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)
Banjir Sukoharjo merendam 66 ha sawah di Kecamatan Sukoharjo.
Solopos.com, SUKOHARJO — Sawah seluas kurang lebih 66 hektare (ha) di Kelurahan Bulakrejo, Sonorejo, dan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, terendam banjir akibat luapan air Kali Langsur, Selasa-Rabu (2-3/2/2016).
Kali Langsur meluap lantaran tidak mampu menampung banyaknya volume air dari berbagai wilayah bagian selatan menyusul turunnya hujan sejak Selasa pukul 14.00 WIB hingga malam.
Berdasarkan pantauan, Rabu, hamparan sawah tampak seperti lautan, sebab genangan yang diperkirakan mencapai sepaha orang dewasa itu melebihi tinggi tanaman padi.
Di Kelurahan Bulakrejo luapan air Kali Langsur menggenangi 46 ha sawah. Sedangkan di Kelurahan Sonorejo dan Sukoharjo sawah tergenang mencapai lebih dari 10 ha.
Lurah Bulakrejo, Ariyanto Mulyatmojo, menginformasikan luapan air Kali Langsur mulai menggenangi sawah sejak Selasa sore. Genangan terjadi di Kampung Gawangan, Ngentak, dan Curidan.
“Ada tiga faktor yang menyebabkan banjir. Pertama karena Kali Langsur banyak sampah, sedementasi semakin tebal, dan lebar sungai semakin menyempit. Kedua karena kemarin [Selasa] curah hujan tinggi. Ketiga karena muara Kali Langsur, yakni di Sungai Samin, tidak dilengkapi pompa air. Sehingga saat klep menutup karena elevasi di Sungai Samin meningkat, air dari Kali Langsur tidak bisa masuk ke Sungai Samin dengan maksimal,” terang Ariyanto.
Selain menggenangi sawah, banjir juga menggenani sejumlah sekolahan di Bulakrejo, seperti di SDN Bulakrejo 02 dan TK Bulakrejo 03. Akibat kondisi itu siswa kelas I-III SDN Bulakrejo 02 dipulangkan dan seluruh siswa TK diliburkan.
Sementara itu, Lurah Sukoharjo, Sugiyo, mengatakan sawah di Karnosari dan Klurahan terendam air.
Lurah Sonorejo, Widi Hastono, mengatakan genangan terjadi di sawah sekitar Kampung Langsur.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan), Netty Harjianti, menjelaskan tanaman padi yang tergenang masih aman. Tanaman biasanya akan mulai menunjukkan pembusukan jika tergenang air dalam jumlah besar selama lebih dari tiga hari.