News
Selasa, 2 Februari 2016 - 01:50 WIB

RAKERNAS KEMENRISTEKDIKTI : Biaya Riset Minim, JK Minta Kemenristekdikti Tak Mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla. (JIBI/Solopos/Dok.)

Rakernas Kemenristekdikti digelar dua hari yang dibuka Wapres Jusuf Kalla.

Solopos.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tak hanya mengeluhkan biaya penelitian nasional minim, melainkan memanfaatkan dana yang ada untuk berinovasi.

Advertisement

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (1/2/2016). Kalla menegaskan tugas kementerian adalah menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung pembangunan nasional di masa depan.

Selama tidak menjawab kebutuhan masa depan, kata JK, peneliti hanya akan menjadi birokrat asli yang bicara prosedur. “Kalau di lingkungan Ristek, hanya bicara biaya Ristek kurang. Harusnya dengan biaya ini, kita sudah hasilkan ini itu, bukan mengeluh,” ujar dia.

Dalam acara tersebut, Menristekdikti M. Nasir mengatakan agenda utama Rakernas ialah menyiapkan rancangan kebijakan dan program 2017.

Advertisement

Hal itu meliputi peningkatan kualitas pembelajaran, reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan pusat unggulan inovasi dan science and technology park, peningkatan sarana dan prasarana, serta hilirisasi produk inovasi.

Rakernas yang digelar selama dua hari ini menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Menteri Perindustrian Saleh Husin, Vice Chancellor Universiti Sains Malaysia Omar Osman, CEO Edwar Technology Warsito Purwo Taruno.

Kementerian juga mengundang mitra kerja yang lebih luas dan variatif, di antaranya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), perguruan tinggi, Badan Penelitian Pembangunan (Balitbanh) kementerian, Balitbang daerah, pusat-pusat Penelitian, industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis, Kopertis, inovator, peneliti dan lainnya.

Advertisement

Tak hanya itu, dapat pula dilakukan identifikasi strategi dan praktek dalam pengelolaan perguruan tinggi dan lembaga penelitian pembangunan agar semakin bermutu. Seluruhnyabtentu memiliki tujuan akhir untuk membangun daya saing bangsa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif