SOLOPOS.COM - Ilustrasi sertifkat (tanda bukti hak) atas tanah. (JIBI/Solopos/Dok.)
Dari 88 desa, tanah tanah milik kasultanan (SG) dan tanah milik kadipaten (PAG) sudah selesai diidentikasi dan didata.
Harianjogja.com, KULONPROGO- Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, telah menyelesaikan identifikasi dan pendataan tanah milik kasultanan dan tanah milik kadipaten yang ada di wilayah ini.
Kasubag Tata Pemerintahan Umum Setda Kulon Progo Hilda Triwahyuni di Kulon Progo, Senin, mengatakan, dari 88 desa, tanah tanah milik kasultanan (SG) dan tanah milik kadipaten (PAG) sudah selesai diidentikasi dan didata.
“Hasilnya sedang kami rekapitulasi. Tinggal satu desa yang kami kembalikan karena hasil rekap dengan jumlah bidang yang kami lacak tidak lengkap. Jumlah total SAG dan PAG, memang belum dapat diublikasikan,” kata Hilda seperti dikutip Antara, Senin (1/2/2016).
Ia mengatakan SG tersebar di delapan kecamatan yakni Lendah, Sentolo, Pengasih, Nanggulan, Kokap, Girimulyo, Kalibawang dan Nanggulan. Mayoritas SG berada di wilayah utara Kulon Progo.
Lebih lanjut, Hilda mengatakan PAG ada di empat kecamatan yakni Wates, Temon, Galur dan Panjatan. Pihaknya menggunakan peta desa yang umurnya sudah tua.
“Kami melacak keberadaan SG dan PAG berdasarkan peta dasar yang umurnya sudah lebih 80 tahun atau peta saat penjajahan Balanda pada 1938. Peta ini kami cermati, mana saja tanah PAG dan SG,” kata dia.
Dia mengatakan kendala utama pelacakan SG dan PAG relatif tidak ada karena sifatnya masih pendataan. Sebelum melakukan pendataan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendekatan dengan masyarakat penggarap PAG dan SG dan memberikan penjelasan bahwa pendataan bukan mengambil alih.
“Kami dalam bekerja, sifatnya pendataan,” katanya.