Pemulangan anggota Gafatar Kulonprogo, ada tiga orang ditolak
Harianjogja.com, KULONPROGO- Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kulonprogo terpaksa menolak tiga orang mantan anggota Gafatar yang menyatakan ingin kembali ke Kulonprogo.
Pasalnya, ketiga orang tersebut bukan merupakan warga asli Kulonprogo sehingga dikhawatirkan akan menuai penolakan warga.
Hingga hari terakhir proses identifikasi warga mantan anggota Gafatar di Youth Center, Sleman, pemkab Kulonprogo menyatakan tidak ada lagi warga Kulonprogo yang terdeteksi sebagai warga Kulonprogo.
Meski demikian, Tri Wahyudi, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kulonprogo menjelaskan bahwa ada tiga orang mantan anggota Gafatar yang mendarat di Jakarta dan menyatakan ingin kembali ke Kulonprogo.
Setelah menelisik mengenai data keluarga dan kependudukannya, pemkab Kulonprogo kemudian terpaksa menolak keinginan ketiga orang tersebut. Pasalnya, dari 3 orang yang mengaku ingin kembali ke Kulonprogo tersebut hanya ada 1 orang yang terbukti memiliki kakak kandung di Sentolo, Kulonprogo.
Terlebih lagi, kakak dari mantan anggota Gafatar tersebut juga bukan merupakan warga asli Kulonprogo namun hanya mengikuti suaminya yang berdomisili di daerah tersebut.
“Cuma 1 yang punya saudara di sini [Kulonprogo], yang lainnya tidak pernah ke sini malah,” ujar Tri, Selasa (2/2/2016).
Pasalnya, masyarakat hanya akan mau menerima kembali warganya apabila merupakan warga asli daerah tersebut.