Soloraya
Selasa, 2 Februari 2016 - 17:40 WIB

INFRASTRUKTUR KARANGANYAR : Pelebaran Ring Road Mojosongo Mulai Digarap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja mengerjakan proyek pelebaran jalan ring road Mojosongo Solo ke Sroyo, Karanganyar, Selasa (2/2/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar, Kementerian PU dan Pera mulai mengerjakan pelebaran ring road Mojosongo.

Solopos.com, KARANGANYAR–Proyek pelebaran jalan lingkar (ring road) Solo, tepatnya mulai dari Perempatan Lampu Merah Ring Road Mojosongo hingga Pertigaan Sroyo, Jaten, senilai Rp73,5 miliar, dimulai. Berdasarkan kontrak, proyek yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 tersebut dimulai 15 Januari 2016. Proyek akan berlangsung selama 270 hari kalender.

Advertisement

Proyek dikerjakan oleh PT Pancadarma Puspawira. Pelebaran jalan lingkar Solo merupakan proyek Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Papan informasi proyek telah dipasang di dekat Perempatan Lampu Merah Ring Road Mojosongo, beberapa hari terakhir. Tapi aktivitas fisik penggarapan jalan dimulai Selasa (2/2/2016).

Pantauan Solopos.com sebuah alat berat dikerahkan kontraktor untuk mengelupas sebagian aspal jalan, Selasa pagi. Belasan pekerja membantu menyingkirkan aspal yang dikelupas. Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah (Jateng), Satijo, saat dihubungi Solopos.com, melalui telepon seluler (Ponsel), pekerjaan awal baru sebatas survei dan perbaikan existing. “Kemarin-kemarin sudah lakukan survei-survei jalur, mulai hari ini perbaikan existing. Ruas yang akan dilebarkan mulai dari Perempatan Ringroad Mojosongo sampai Sroyo,” tutur dia.

Satijo menjelaskan sosialisasi akan dilakukan bagi pemilik bangunan yang berdiri di lahan yang akan digunakan untuk pelebaran jalan. Sosialisasi akan digelar Selasa (9/2/2016) dan Kamis (12/2/2016).

Advertisement

“Sosialisasi pertama pada 9 Februari untuk pemilik bangunan yang berada di Karanganyar. Sedangkan sosialisasi berikutnya bagi pemilik bangunan di Solo,” imbuh dia.

Satijo menerangkan langkah sosialisasi akan digelar menyusul masih banyaknya bangunan yang belum dibongkar. Padahal pemilik bangunan telah tiga kali mendapat surat peringatan.

“Kami berharap pemilik bangunan bisa membongkar sendiri bangunan supaya materialnya masih bisa digunakan. Kalau kami yang bongkar kan pakai alat berat, material rusak,” kata dia.

Advertisement

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Ngringo, Sardiman, mengakui belum ada satu pun bangunan di lahan yang diproyeksikan untuk pelebaran jalan lingkar di wilayahnya, yang dibongkar.

Menurut dia, terdapat 10 bangunan yang berdiri di lahan yang akan digunakan untuk pelebaran jalan lingkar. “Yang di Ngringo ada sekitar 10 bangunan, belum dibongkar semua,” ujar dia.

Sardiman menjelaskan para pemilik lahan bisa menerima rencana pelebaran jalan yang membuat bangunan mereka harus dibongkar. Tidak ada warga yang meminta kompensasi.

Ihwal belum dibongkarnya bangunan, menurut Sardiman, lantaran warga belum tahu kapan proyek dimulai. “Mungkin karena warga berpikir proyek belum akan dikerjakan,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif