Soloraya
Selasa, 2 Februari 2016 - 17:55 WIB

BENCANA KLATEN : Tak Kuat Menahan Air Hujan, 1 RTLH di Manisrenggo Ambruk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor. (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Klaten, satu rumah di Barukan, Manisrenggo, ambruk karena tidak kuat menahan beban air hujan.

Solopos.com, KLATEN–Sebuah rumah di Dukuh Tonggalan, RT 011/RW 04, Desa Barukan, Manisrenggo ambruk. Beruntung, dari kejadian itu tak ada korban jiwa. Rumah yang ambruk dihuni Juminah, 40, bersama dua putranya. Ambruknya bangunan semipermanen itu lantaran tak mampu menahan guyuran hujan yang terjadi sejak Senin (1/2/2016) siang hingga malam.

Advertisement

Salah satu penghuni rumah, Deni, 19, mengetahui kondisi rumah roboh diketahui Selasa (2/2/2016) sekitar pukul 01.00 WIB. “Saya sekitar pukul 01.00 WIB, tetangga yang ronda membangunkan saya katanya bangunan rumah sudah roboh. Saya sendiri di rumah sementara kakak sedang kerja. Saat saya bangun itu ya sudah roboh,” urai dia saat ditemui, Selasa.

Deni menjelaskan sebelumnya kondisi rumah berdinding anyaman bambu dan menggunakan penyangga bambu itu memprihatinkan. Hanya, lantaran tak ada biaya, perbaikan tak bisa dilakukan.  “Sebelumnya sudah tahu posisi rumah sudah mau roboh. Bangunan sudah doyong ke kanan. Waswas juga dengan kondisi tersebut,” katanya.

Sementara itu, Juminah mengatakan saat rumahnya ambruk ia berada di rumah sakit menunggu salah satu kerabatnya yang opname. Ia mengaku selama ini sudah ada rencana guna memperbaiki rumah yang ia huni bersama dua anaknya. Lantaran rumahnya ambruk, Juminah bersama dua putranya untuk sementara tinggal di tempat kerabatnya yang tak jauh dari rumah yang selama ini mereka huni.
“Ya sudah kumpul-kumpul mau memperbaiki. Kalau usulan mendapatkan bantuan juga sudah diupayakan,” kata janda yang bekerja sebagai petani tersebut.

Advertisement

Kades Barukan, Marsudi, menerangkan rumah semipermanen berukuran 5 meter x 9 meter yang selama ini dihuni Juminah beserta dua putranya sudah diusulkan ke pemkab guna mendapatkan bantuan rumah tak layak huni (RTLH). Usulan itu dilakukan lantaran kondisi Juminah yang masuk kategori miskin dan tinggal di RTLH.

“Sudah dua kali berturut-turut rumah ini ikut diusulkan mendapatkan bantuan. Tetapi, memang selama ini rumah yang dihuni keluarga Bu Juminah belum mendapat bantuan. Tahun ini, rumah tersebut kembali kami usulkan bersamaan dengan pengusulan 31 rumah lainnya,” kata dia.

Sementara itu, Pj Bupati Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan bantuan berupa logistik serta dana stimulan kepada keluarga Juminah sudah diberikan. “Tadi sudah berikan stimulan diharapkan bisa untuk membeli semen. Karena bahan pasir sudah ada di sini begitu pula dengan batako dan bambu,” ungkap Jaka saat ditemui di lokasi rumah ambruk.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif