Banjir Klaten, perkampungan di Mojayan, Klaten terendam setelah Sungai Srago Gede Meluap
Solopos.com, KLATEN–Sejumlah perkampungan di Kelurahan Mojayan tergenang air lantaran meluapnya sungai di kelurahan setempat, Selasa (2/2/2016). Perkampungan yang terendam air berada di Srago Gede serta Randusari. Di Srago Gede, air menggenangi permukiman di dua RT.
Sementara, di Randusari ada sekitar lima rumah yang tergenang luapan air sungai. Hingga pukul 17.30 WIB, air masih menggenangi perkampungan di wilayah Srago Gede. Berdasarkan pantauan, ketinggian air 40-50 sentimeter.
Salah satu warga, Yudi, 19, mengatakan tergenangnya sejumlah wilayah perkampungan Srago Gede lantaran letaknya lebih rendah ketimbang bibir sungai. “Setahu saya sudah dua kali ini tergenang air. Tahun lalu ya seperti ini,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Srago Gede.
Warga Kampung Randusari, Aditya, 35, juga mengatakan air sungai masuk ke permukiman sekitar pukul 14.00 WIB. Meluapnya air sungai terjadi hampir setiap tahun. Kondisi itu terjadi lantaran sedimentasi yang terjadi di sungai tersebut. Aditya menjelaskan sungai yang berada di kelurahan setempat pernah dilakukan normalisasi.
“Seingat saya itu lima tahun lalu pernah dikeruk. Tetapi, selama lima tahun terakhir tidak pernah dilakukan normalisasi lagi,” katanya.
Sementara itu, hujan yang mengguyur Klaten pada Senin (1/2/2016) membuat debit air Sungai Dengkeng meningkat. Kondisi itu membuat tanggul Sungai Dengkeng di perbatasan Desa Cawas dan Balak jebol sepanjang 7 meter. Berdasarkan data BPBD Klaten, ada sekitar 20 hektare (ha) sawah yang terdampak dari jebolnya tanggul tersebut.
Guna perbaikan sementara, warga dibantu sukarelawan, TNI, serta polri melakukan perbaikan dengan memasang karung berisi tanah pada tanggul jebol. “Yang jelas, untuk tanggul jebol sudah tertangani. Untuk tumpukan sampah di Jembatan Klodran dan Tukuman segera kami tangani bersama warga mengantisipasi hujan berikutnya,” urai Camat Cawas, M. Nasir.