Soloraya
Selasa, 2 Februari 2016 - 18:55 WIB

ANTISIPASI BENCANA SOLO : Pemkot Minta BBWSBS Meninggikan Pintu Air Demangan, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu Air Demangan Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Antisipasi bencana Solo, rencana pembangunan parapet tanggul Demangan membuat Pemkot Solo meminta pintu air Demangan juga ditinggikan.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meninggikan pintu air Demangan di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon.

Advertisement

Hal ini terkait rencana pembangunan parapet tanggul Demangan hingga Jembatan Mojo pada tahun ini. Penjabat (Pj) Wali Kota Solo, Budi Yulistianto khawatir akan terjadi back water atau air dari dalam kota kembali dan tidak bisa keluar ke aliran Sungai Bengawan Solo, bila pintu air Demangan tidak ditinggikan. Kondisi ini dinilai justru akan mengakibatkan banjir di dalam Kota Solo.

“Jadi kalau memang BBWSBS akan meninggikan tanggul di Demangan hingga jembatan Mojo, kami minta pintu air Demangan ditinggikan,” kata Budi ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (2/2/2016).

Tak hanya pintu air Demangan, Budi juga meminta tanggul di pertemuan anak Kali Pepe harus disesuaikan alias ikut ditinggikan. Jika tidak, maka air sungai akan kembali masuk ke kota atau yang biasa disebut back water. Untuk saat ini, Budi mengatakan ketinggian atau elevansi di pintu air Demangan 6-7 meter pills scale (tinggi rata-rata dari dasar sungai). Idealnya, pintu air Demangan ditinggikan menjadi 8-9 meter pills scale. Hal ini menyesuaikan rencana BBWSBS yang akan meninggikan tanggul Sungai Bengawan Solo dua level.

Advertisement

“Kami akan berkoordinasi dengan BBWSBS untuk membahas rencana peninggian tanggul. Koordinasi akan dilakukan pula terkait relokasi warga yang tinggal di sekitar tanggul,” ujarnya.

Kepala BBWSBS, Yudi Pratondo sebelumnya mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpu dan Pera) menyiapkan anggaran Rp400 miliar untuk pengendalian banjir di Kota Solo. Proyek pengendalian banjir ini, meliputi pembangunan parapet Demangan-Jembatan Mojo, normalisasi Kali Pepe-jembatan Bandara Adisumarmo, serta pembangunan bendung karet Tirtonadi. Untuk normalisasi Kali Pepe akan dilaksanakan dari Tirtonadi hingga jembatan Bandara Adisumarmo Boyolali.

“Normalisasi akan kita dilakukan untuk pengendalian banjir di Solo utara,” kata dia.

Advertisement

Dia menerangkan normalisasi dinilai mendesak agar bencana banjir yang melanda Kota Solo pada Maret tahun lalu tidak terulang kembali. Yudi mengatakan normalisasi Kali Pepe dilakukan dengan mengembalikan lebar sungai menjadi 40 meter. Sehingga dengan normalisasi tersebut diharapkan tidak lagi terjadi banjir. Selain itu, kata Yudi, BBWSBS akan membuat embung penampung air di Bendung Karet Tirtonadi.

Selain bendung karet Tortonadi dan normalisasi Kali Pepe, BBWSBS juga akan membangun parapet sepanjang 4,2 km dari Demangan hingga Jembatan Mojo. “Parapet ini sebagai pengendalian banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif