News
Senin, 1 Februari 2016 - 09:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Harga Tanah di Keden Melonjak hingga Lampion Ramai Penonton

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 1 Februari 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Harga tanah di Dusun Keden Kulon, Desa Keden, Kecamatan Kalijambe, Sragen, naik seiring munculnya rencana pembangunan lapangan golf seluas lebih dari 100 hektare di lokasi.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (1/2/2016). Kabar lain, membanjirnya warga yang ingin menikmati pemandangan instalasi lampion hias Imlek di seputar Pasar Gede sejak pekan lalu memicu munculnya tempat parkir dadakan di sekitar lokasi tersebut.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 1 Februari 2016;

PROYEK LAPANGAN GOLF: Harga Tanah di Keden Melonjak

Advertisement

Harga tanah di Dusun Keden Kulon, Desa Keden, Kecamatan Kalijambe, Sragen, naik seiring munculnya rencana pembangunan lapangan golf seluas lebih dari 100 hektare di lokasi.

”Sebelum ada rencana pembangunan lapangan golf itu, harga tanah di lokasi sekitar Rp20.000/m2. Setelah ada rencana pembangunan lapangan golf, harga tanah terus naik. Sekarang harga tanah paling rendah Rp85.000/m2 yang berlokasi di dekat Kali Cemoro. Kalau lokasinya di dekat jalan, harganya bisa Rp100.000/m2 [kenaikan lima kali lipat dari Rp20.000/m2],” kata tokoh masyarakat Desa Keden, Samuji, 43, yang juga mantan kepala desa (kades) setempat saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu (31/1).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

PERAYAAN IMLEK: Penonton Lampion Hias Membanjir, Parkir Liar Marak

Membanjirnya warga yang ingin menikmati pemandangan instalasi lampion hias Imlek di seputar Pasar Gede sejak pekan lalu memicu munculnya tempat parkir dadakan di sekitar lokasi tersebut.

Untuk mengantisipasi keruwetan lalu lintas di sekitar lokasi, Pemkot Solo menetapkan tiga lokasi parkir resmi untuk pengunjung yang akan menikmati instalasi lampion maupun Wisata Air Kali Pepe.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengakui keberadaan juru parkir (jukir) liar di kawasan tersebut luput dari pantuan petugasnya yang berjaga di seputar Pasar Gede setiap malam.

“Jukir liar di sana kucing-kucingan dengan petugas. Saat kami berjaga mereka tidak ada. Tapi begitu petugas berkeliling, mereka kembali mencari kesempatan dalam kesempitan,” ujar dia saat ditemui wartawan di area car free day Jl. Slamet Riyadi, Minggu (31/1) pagi.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PENGOBATAN TRADISIONAL: Demi Bertemu Darwi, Warga Rela Antri Seharian

Belasan orang duduk mengantre di halaman rumah sederhana yang terletak di Dukuh Geneng RT 001, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (30/1) pagi.

Di rumah itu tinggal Darwi yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Rumah Darwi sederhana. Dinding rumahnya terbuat dari seng. Ukuran rumahnya 6 m x 8m. Pintunya pun terbuat dari gebyok kayu kuno tak bermotif dengan lantai tanah. Di depan halaman rumahnya terdapat deretan lincak kayu sebagai tempat duduk ratusan warga yang antre berobat.

“Pak Darwi sedang siram [mandi]. Kami juga menunggu beliau,” ujar Sarmi, 60, warga Bojong, Plupuh. Perempuan tua itu membawa cucu putranya yang mengalami kelainan pada kemaluannya. Suliyem, 78, warga Palur, Karanganyar duduk tak jauh dari tempat duduk Sarmi. Dia mengeluhkan matanya yang rabun.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

MEMBACA BERSAMA SOLOPOS: Pelajar pun Melahap Berita Bertema Serius

Suasana kompleks gedung selatan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar tak seperti biasa, Sabtu (30/1) pagi. Sebanyak 550 siswa kelas XI duduk lesehan di halaman sekolah sambil membaca surat kabar terbesar di Soloraya, Solopos.

Para siswa tampak serius membaca satu demi satu berita yang disajikan hari itu. Mereka memang diminta membaca berita untuk kemudian menceritakan kembali materi di dalam berita itu. Para siswa diberi waktu 10 menit untuk memahami setidaknya satu berita.

Setelah waktu habis, anggota staf Bagian Promosi Solopos, Raka Rizca Haqqu, meminta sejumlah siswa maju dan menceritakan apa topik dan isi berita yang dibaca. Antusiasme para siswa begitu tinggi. Mereka berebut tampil karena terpikat aneka paket hadiah yang disiapkan tim Solopos. Ada yang bisa bercerita dengan lancar dan lengkap, ada juga yang terbata-bata dalam mengungkapkan materi berita yang dibaca.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif