Mahasiswa tenggelam di Pantai Glagah sejak Minggu (31/1/2016) dan hingga Senin (1/2/2016) belum ditemukan
Harianjogja.com, JOGJA- Proses pencarian mahasiswa asal Sumba yang hilang karena tenggelam di Pantai Glagah, Temon dilakukan oleh sekitar 97 personil di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas). Pencarian dilakukan hingga 7 km ke arah timur pantai mengikuti arah angin.
Berpusat di pemecah gelombang di Pelabuhan Tanjung Adikarto, pencarian tersebut dilakukan dengan bantuan 2 unit motor trail 5 km ke arah barat dan 2 unit ampibius ATV 7 km ke arah timur oleh personil Basarnas. “Arusnya hari ini ke timur maka kita fokuskan pencarian ke sana,” ujar Asbani, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR DIY, pada Senin (1/2/2016).
Selain pertimbangan arah angin, ia menguraikan jika sebelumnya ada penuturan saksi yang menyatakan bahwa sempat melihat korban terbawa arus hingga ke timur. Pencarian juga dilakukan dengan bantuan berbagai instansi lainnya yakni Sarlinmas, Polisi Perairan, Brimob, dan Polsek Temon.
Namun, pencarian yang dilakukan saat ini hanya sebatas penyisiran kasat mata di bibir pantai. Sedangkan untuk pencarian di air, Basarnas telah meminta bantuan dari para nelayan yang biasa turun melaut. “Kami minta segera melapor jika ada penemuan,” ujarnya.
Asbani menguraikan jika saat ini arus dan gelombang pantai memang banyak dipengaruhi oleh cuaca ekstrem sehingga cukup menyulitkan proses pencarian.
Basarnas sendiri telah melakukan proses pencarian sejak pukul 06.00 WIB hari ini setelah mendapatkan informasi pada malam sebelumnya. Proses pencarian ini sedianya akan dilakukan maksimal selama 7×24 jam.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Anicetus Muda Kondo, 19, asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang tenggelam saat berenang di Pantai Glagah, Temon pada pukul 15.30, Minggu (31/1/2016).
Korban yang pada saat kejadian mengenakan kaus berwarna kuning dan bercelana jeans ini terserat ombak yang datang hingga ke tengah laut.