Soloraya
Minggu, 31 Januari 2016 - 18:50 WIB

WISATA BOYOLALI : Pemkab Masih Bahas Isi Museum Hamong Wardoyo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum R Hamong Wardoyo di Boyolali. (Hijiriah Al Wakhidah/JIBI/SOlopos)

Museum Boyolali, Pemkab Boyolali belum menentukan isi museum R. Hamong Wardoyo.

Solopos.com, BOYOLALI–Kendati proyek pembangunan Museum R.Hamong Wardoyo sudah kelar sejak akhir tahun lalu, namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali masih membahas masalah isi museum.

Advertisement

Disbudpar Boyolali masih menginventarisasi benda-benda bersejarah yang bisa diboyong ke museum. Salah satunya kereta kencana yang saat ini tersimpan di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali.

“Ini baru inventarisasi. Selain kereta kencana, nanti ada meriam, foto-foto mantan bupati dan beberapa pusaka peninggalan Paku Buwono (PB) X yang saat ini masih tersimpan di rumah dinas bupati,” kata Kepala Disbudpar Boyolali, Mulyono Santoso, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (28/1/2016).

Disbudpar juga merencanakan memboyong sejumlah arca dari Rumah Arca Sonokridanggo ke museum. “Tetapi kan nggak mungkin semua arca di pajang di museum karena ini bukan museum khusus, jadi untuk isi museum masih kami seleksi lagi,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, isi museum akan disesuaikan dengan tema dan konsep yaitu peradaban Boyolali dari masa ke masa. Namun demikian, Disbudpar belum bisa menjelaskan secara terperinci aplikasi konsep dan tema tersebut. “Ini kan museum budaya tentang peradaban Boyolali. Ya nanti kami matangkan dulu untuk isinya,” kata dia.

Seperti diketahui, pada 2015 Disbudpar Boyolali menggelontor anggaran hingga Rp5,3 miliar untuk menyulap Kantor Disbudpar yang ada di Jl.Boyolali-Solo Km.2, Tegalwire, Kecamatan Mojosongo, menjadi museum. Museum dibuat dua lantai. Pemkab berambisi membangun museum karena hingga saat ini Boyolali belum memiliki layanan edukasi sejarah.

Museum R.Hamong Wardoyo menjadi salah satu ikon baru Boyolali selain patung kuda Arjuna Wijaya, patung sapi Lembu Suro, dan kawasan Simpang Lima. Nama R.Hamong Wardoyo diambil dari salah satu nama mantan bupati Boyolali yakni bupati kesepuluh yang memimpin Boyolali pada 1947.

Advertisement

Sejauh ini Disbudpar belum mempromosikan keberadaan museum ke pasar pariwisata. “Ya, ini kan masih tahap pemeliharaan, isi museum masih kami bahas jadi kami belum berani mempromosikan,” imbuh Mulyono.

Advertisement
Kata Kunci : Wisata Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif