Soloraya
Minggu, 31 Januari 2016 - 18:40 WIB

ORMAS GAFATAR : Anggota Gafatar Asal Sukoharjo Bakal Diberi Jadup

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 1.281 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016) petang. Ribuan anggota Gafatar ini dibawa dari Pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat, dengan menggunakan kapal Dharma Fery sejak Selasa (26/1/2016) dan akan langsung dibawa ke penampungan Asrama Haji Donohudan, Boyolali. (Imam Yuda /JIBI/Semarangpos.com)

Ormas Gafatar, Pemkab Sukoharjo akan memberi jaminan hidup bagi anggota Gafatar.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo berencana memberikan bantuan jaminan hidup (jadup) untuk anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari pendampingan anggota Gafatar yang eksodus dari kampung halamannya.

Advertisement

Para anggota Gafatar asal Sukoharjo dipulangkan menuju rumahnya masing-masing pada Minggu (31/1/2016) sekitar pukul 09.00 WIB. Jumlah anggota Gafatar yang dipulangkan ke rumahnya masing-masing sebanyak 12 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Bendosari, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Gatak, dan Kecamatan Kartasura. Proses pemulangan para anggota Gafatar dikawal ketat oleh aparat kepolisian.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Sarmadi, mengatakan bantuan jadup bakal diberikan kepada setiap anggota Gafatar. Namun, besaran maupun mekanisme pemberian jadup akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Penjabat (Pj) Bupati Sukoharjo.

“Pemerintah tetap bertanggung jawab melindungi dan menjamin kelangsungan hidup para anggota Gafatar. Nilai bantuan jadup masih dibahas lagi dengan Pj Bupati [Agus Santosa],” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Menurut dia, bantuan jadup itu berasal dari dana tidak terduga APBD Kabupaten Sukoharjo. Dalam waktu dekat, ia akan berkoordinasi dengan Pj Bupati Sukoharjo dan pihak-pihak terkait untuk membahas mekanisme pemberian bantuan jadup kepada para anggota Gafatar.

Dia menjamin para anggota Gafatar tidak telantar setelah tiba di Kabupaten Jamu. Bahkan, ia telah menyiapkan tempat untuk menampung para anggota Gafatar di Balai Rehabilitasi Sosial Taruna Yudha.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada anggota Gafatar yang ditolak warga setempat atau tak mempunyai rumah lagi lantaran telah dijual untuk biaya ongkos ke Kalimantan.

Advertisement

“Di daerah lain memang ada seperti itu [anggota Gafatar ditolak warga setempat]. Mudah-mudahan saja tidak terjadi di Sukoharjo. Kami juga telah mengantisipasi dengan menyiapkan balai rehabilitasi sosial untuk menampung mereka,” ujar dia.

Di sisi lain, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sukoharjo, Gunawan Wibisono, mengungkapkan sebagian anggota Gafatar asal Sukoharjo telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Selain dikawal polisi, proses pemulangan anggota Gafatar didampingi camat dan kepala desa/lurah setempat.

Tak menutup kemungkinan masih ada anggota Gafatar lainnya yang masih dalam perjalanan dari Kalimantan menuju Asrama Haji Donohudan.

“Memang masih ada ratusan anggota Gafatar yang masih dalam perjalanan menuju asrama haji. Kami akan melacak dan mencari data anggota Gafatar asal Sukoharjo dan bertanggungjawab selama proses pemulangan menuju rumahnya masing-masing,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif