News
Minggu, 31 Januari 2016 - 12:31 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : H-1 Penetapan Tersangka, Jessica Curhat Marah dan Cemas

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jessica saat ditangkap di Hotel. (JIBI/Detik)

Es kopi berujung maut menyeret nama Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka pembunuhan Mirna.

Solopos.com, SOLOJessica Kumala Wongso ditangkap pihak Polda Metro Jaya terkait kasus es kopi maut, yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihi. Sehari sebelum ia ditetapkan jadi tersangka pada Jumat (29/1/2016), Jessica sempat mencurahkan isi hatinya kepada publik, soal misteri kematian teman kuliahnya tersebut.

Advertisement

Jessica ditangkap pihak berwajib di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara. Setelah ditangkap tanpa perlawanan, Jessica kemudian digelandang ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil minibus berwarana silver. Di sana, Jessica diperiksa secara maraton hingga penyidik memutuskan untuk menahannya selama 20 hari ke depan.

Sebagaimana dilansir Liputan6, pada Kamis (28/1/2016), Jessica berkesempatan mencurahkan isi hatinya dalam wawancara khusus.

Advertisement

Sebagaimana dilansir Liputan6, pada Kamis (28/1/2016), Jessica berkesempatan mencurahkan isi hatinya dalam wawancara khusus.

Berdasarkan wawancara tersebut, Jessica mengungkapkan kegelisahannya menghadapi kasus kematian Mirna ini.

1. Tertekan
Pembawaan tenang dan penuh senyum Jessica selama diperiksa pihak berwajib ketika berstatus saksi, ternyata tidak menggambarkan apa yang sebenarnya dirasakan oleh wanita 27 tahun tersebut. Menurut Jessica, ia merasa tertekan.

Advertisement

2. Marah dan Cemas
Selama menyandang status saksi, Jessica tampak tak memperlihatkan raut wajah sedih. Tapi ternyata, perempuan jebolan universitas di Australia ini mengaku perasaannya campur aduk mendapatkan tudingan miring dalam kasus Mirna.

“Kesal. Lebih ke arah marah dan kecemasan dan sedih. Campur jadi satu. Kok saya kehilangan teman, kok satu negara curiga sama saya,” ucap Jessica, Kamis.

3. Orang Tua Stres
Sehari sebelum dijadikan tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso sempat mencurahkan keluh kesah bahwa berurusan dengan hukum membuat ibunya, Imelda Wongso, dan ayahnya, Winardi Wongso, menjadi stres. Terlebih, ayah Jessica sudah sakit-sakitan sejak lama.

Advertisement

“Ortu [orang tua] jelas stres karena masalah ini. Apalagi kan tahu sendiri omongan orang-orang tentang gue. Kalau bokap emang sakit-sakitan,” ucap Jessica.

Hal itulah yang menurut Jessica membuat ia dan orang tuanya meninggalkan rumah mereka untuk sementara. Jessica menganggap banyak wartawan yang “meneror” di depan rumahnya.

“Makanya kita milih sementara di hotel saja dulu dari pada nanti makin stres,” jelas Jessica.

Advertisement

Jessica menuturkan, kedua orang tuanya adalah sosok yang paling membuatnya tegar menghadapi kasus ini. “Mereka enggak boleh sakit. Kalau sakit, yang nguatin gue siapa?”

Mirna tewas pada 6 Januari 2016, setelah minum es kopi yang dipesan Jessica. Pihak penyelidik dari Polda Metro Jaya mengungkapkan bukti yang diterima, berupa 20 keterangan saksi—termasuk enam saksi ahli—dokumen, serta petunjuk lainnya, mengarah kepada Jessica.

Terkait dengan penetapan Jessica sebagai tersangka ini, pengacara wanita tersebut, Yudi Wibowo menantang polisi membuka bukti berupa rekaman CCTV ke publik.

Menurut Yudi, pihak berwajib bersikap tidak transparan terhadap publik karena tidak memutar barang bukti rekaman Closed Circuit Television (CCTV).

“Kalau berani dibuka [CCTV] di umum. Kalau tadi enggak diperlihatkan. Alasannya enggak tahu,” tantang Yudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/1/2016), sebagaimana dilansir Okezone, Minggu (31/1/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif