Jogja
Sabtu, 30 Januari 2016 - 16:20 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Pemkab Akui Produktivitas Durian Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesta durian (JIBI/Solopos)

Pertanian Kulonprogo untuk kualitas durian tak seperti biasanya.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispetahut) Kulonprogo mengakui kualitas hasil panen durian tahun ini yang menurun. Pasalnya, curah hujan yang tak menentu membuah rasa buah ini tidak seprima tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Kepala Dispertahut Kulonprogo, Bambang Tri membenarkan bahwa kualitas panen durian Kulonprogo tahun ini jauh dari perkiraan.

“Rasanya anyep-anyep,” ujarnya pada Jumat(29/1/2016). Bahkan, ia menyebutkan saat ini sulit untuk mencari durian berkualitas prima dari seluruh hasil panen.

Ia menguraikan curah hujan yang mundur membuat proses pembungaan durian terjadi bersamaan dengan kemunculan daun muda pohon tersebut. Hal ini membuat pohon durian tersebut harus membagi nutrisinya sehingga rasa yang dihasilkan kurang maksimal.

Advertisement

Meski demikian, Bambang menambahkan bahwa secara keseluruhan total produksi durian sendiri meningkat.

“Produktivitas memang menurun tapi jumlah produksi meningkat,” ujarnya.

Hal ini disebabkan penambahan populasi pohon durian yang telah dilakukan di beberapa kawasan. Untuk tahun 2016 sendiri, Dispertahut merencanakan penambahan area untuk populasi pohon durian hingga 30 hektar.

Advertisement

Terkait dengan kualitas durian yang menurun, Bambang menyatakan dapat ditanggulangi dengan teknologi pertanian yang ada. Pemkab Kulonprogo sendiri saat ini sedang mengembangkan sentra pemberdayaan tani yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Hal ini diharapkan akan membuat pohon durian yang ditanam akan mampu berbuah sepanjang tahun dengan kualitas yang tetap sama.

Mendatang, Bambang menjanjikan panen durian yang lebih berlimpah. Pasalnya, beberapa waktu belakangan petani durian Kulonprogo telah mendapatkan bantuan bibit durian berkelimpahan. Dengan estimasi waktu 5 tahun, diperkirakan bantuan bibit tersebut akan mulai menampakkan hasilnya dalam waktu dekat.

Sebelumnya, pelaku wisata Banjaroyo, Rokhmadu Inahayi menyatakan terpaksan membatalkan pelaksanaan Festival Durian Banjaroyo Kalibawang. Hal ini dikarenaka jumlah panen yang buruk. Untuk kebutuhan festival ini diperkirakan kebutuhannya mencapai 8000-9000 durian per hari. Namun, kini petani durian Kalibawang hanya sanggup menyediakan 1000-2000 durian per hari.

Jikapun dipaksakan untuk dilaksanakan, kualitas hasil panen durian petani Kalibawang dianggap tidak memenuhi syarat dan malah akan merugikan. Sistem pelaksanaan festival yang memperbolehkan pembeli menukar duriannya jika kualitasnya jelek hanya akan membuat petani menanggung kerugian. “Lebih banyak yang jelek, nanti minta tukar semua kan kasihan,” ujar Rokhmadu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif