Teknologi
Sabtu, 30 Januari 2016 - 16:15 WIB

KISAH INSPIRATIF : Bocah-Bocah Tunanetra Ini Mahir Operasikan Komputer

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Kisah inspiratif kali ini datang dari beberapa bocah tunanetra yang bisa mengoperasikan komputer.

Solopos.com, JAKARTA — Kisah inspiratif kali ini tentang anak-anak tunanetra yang bisa mengetik, membuat tabel, browsing dan mengirim email.

Advertisement

Diungkapkan salah satu pengajar komputer di Mitra Netra binaan CT Arsa Foundation, Suryo Pramono, penggunaan perangkat komputer pada tunanetra mengandalkan screen reader atau pembaca layar dengan prinsip membacakan tiap teks yang ada di layar.

Kemudian, tombol yang ditekan di keyboard akan diterjemahkan dalam bentuk suara. Seperti di Mitra Netra, pembelajaran komputer menggunakan perangkat yang umum alias tidak menggunakan huruf braille.

“Syaratnya memang anak harus bisa ngetik sepuluh jari dulu sehingga dia bisa menghafal navigasi dengan cepat. Nanti kalau udah hapal kadang menggunakan shortcut-shortcut gitu kan jadi gampang,” tutur Suryo, seperti dilansir Detik, di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).

Advertisement

Untuk mengajar anak mengetik sepuluh jari, menurut Suryo sama seperti pada orang awam saat jari tangan diarahkan ke huruf tertentu. Kemudian, anak dipancing untuk mengetik hal-hal yang ia sukai, misalnya nama panjangnya. “Kalau dia ketik namanya terus ada suaranya gitu kan anak senang,” ujarnya.

Waktu belajar mengetik dengan sepuluh jari memang berbeda pada setiap anak. Rata-rata, butuh waktu tiga bulan sampai anak bisa mengetik dengan sepuluh jari. Apabila sudah jago, mereka diajari membuat dokumen sampai tabel, browsing, membuat akun dan mengirim email, sampai mencari video di Youtube.

“Pastinya susah-susah gampang ya mengajarkan anak. Tapi kalau tahu dia dari mulai enggak bisa sampai bisa internetan, kirim email, itu kebanggan tersendiri lho buat kita,” kata Suryo yang juga penyandang tunanetra dan sudah mengajar komputer di Mitra Netra sejak tahun 2006.

Advertisement

Dalam Festival Mitra Netra yang digelar hari ini, anak-anak unjuk kebolehan dalam mengoperasikan komputer. Mereka membuat tabel, mengetik namanya, sampai mencari video di Youtube dan mengirim email pada Suryo. Pada anak yang low vision, masih bisa melihat tetapi tidak terlalu jelas, biasanya mereka benar-benar cermat menatap hasil ketikannya di layar. Meski, mereka juga masih mengandalkan suara dari screen reader.

Dalam kesempatan itu, klien Mitra Netra bernama Andi Setiawan yang mengalami kebutaan di tahun 1989 juga berbagi cerita. Berkat pelatihan komputer yang ia terima dari Suryo dan rekannya Sugiyo, Andi bisa membuat blog yang mendukung usaha kateringnya. Setelah berjalan tiga tahun, usaha The Pawon Catering Andi sudah bisa melayani 400-500 porsi makanan dalam paket harian.

“Yang saya ingin tekankan pada teman-teman, selalu semangat, tidak putus asa dan selalu berusaha. Saya awalnya belajar komputer di sini, iseng bikin blog, bersyukur sekali lewat pengetahuan itu saya bisa mengembangkan usaha saya dan ibu saya,” tutur Andi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif