SOLOPOS.COM - DUKUNGAN -- Mural bertema dukungan atas status istimewa DIY terlihat di salah satu sudut jalan di Kota Jogja beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Keistimewaan DIY untuk Asisten Keistimewaan mulai bertugas.
Harianjogja.com, JOGJA – Lembaga baru Asisten Keistimewaan Sekretariat Daerah DIY memastikan segera membentuk program kerja. Meski begitu mereka masih butuh waktu untuk mencermati lebih lanjut batas-batas tugas dan kewenangan mereka.
Untuk membantu kinerja lembaga ini, Pejabat Asisten Keistimewaan Didik Purwadi setelah rapat koordinasi di Gedung Pracimasono Kompleks Kepatihan Jumat (29/1/2016) mengatakan ada sekretaris Parampara Praja yang akan berperan sebagai Dewan Pertimbangan yang akan melibatkan para ahli dalam menjalankan tugasnya.
“Intinya kami mengelola gimana mulai dari perencanaan, monitoring, dan evaluasi program keistimewaan. Di setiap titik ada target dan tolok ukurnya,” imbuh dia.
Sekretaris Parampara Praja Iswanto mengatakan di bidangnya nanti akan ada empat kepala sub bagian yang mewakili empat unsur keistimewaaan. Mereka akan melibatkan tokoh mayarakat untuk menggelar aspirasi termasuk mengawasi jalannya program kestimewaan.
Iswanto menambahkan sejauh ini pihaknya juga masih menelaah lebih rinci kewenangan organisasinya. Menurutnya sebagai organisasi abaru yang belum pernah ada sebelumnya mereka harus mempelajari lebih lanjut deskripsi tugas sebelum bisa melangkah.
“Jadi sejauh ini belum ada rencana. Belajar dulu sambil terus berkoordinasi,” kata dia.
Asisten Keistimewaan adalah salah satu lembaga baru hasil Perdais Nomor 3 tahun 2015 tentang Kelembagaan. Berbeda dengan lembaga lainnya, organisasi ini belum pernah ada di daerah manapun di Indonesia dan baru DIY yang memilikinya.