Soloraya
Jumat, 29 Januari 2016 - 18:40 WIB

HAUL HABIB ALI : Inilah 8 Titik Rawan Macet di Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dishubkominfo Solo memasang barikade di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jumat (29/1/2016). Pemasangan barikade tersebut untuk menerapkan sistem contraflow guna mengurai kepadatan lalu lintas selama acara Haul Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Haul Habib Ali, Dishubkominfo Solo mewaspadai delapan titik rawan macet di sekitar Pasar Kliwon tempat pelaksanaan haul.

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo memetakan delapan titik ruas jalan dan persimpangan rawan macet terdampak penutupan Jl. Kapten Mulyadi mulai dari perempatan Pasar Kliwon hingga perempatan Baturono, Jumat (29/1/2016) pukul 14.00 WIB sampai Minggu (31/1/2016) pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Titik rawan macet yang dipetakan antara lain kawasan Jl. Kapten Mulyadi Loji Wetan, seputaran Sangkrah, Jl. Jenderal Sudirman hingga bundaran Gladak, Jl. Slamet Riyadi mulai dari perempatan Ngarsopuro hingga Gladak, perempatan Nonongan, Jl. Yos Sudarso, perempatan Gemblegan, serta perempatan Baturono.

Pantauan Solopos.com, Jumat (29/1/2016), dampak penutupan jalan untuk mendukung kegiatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi  yang diselenggarakan di Masjid Ar Riyadh Pasar Kliwon, Sabtu (30/1/2016) pukul 10.00 WIB-14.00 WIB dan Minggu (31/1/2016) pukul 05.30 WIB-08.00 WIB, kepadatan lalu lintas mulai terasa di sejumlah ruas jalan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Jumat (29/1/2016), dampak penutupan jalan untuk mendukung kegiatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi  yang diselenggarakan di Masjid Ar Riyadh Pasar Kliwon, Sabtu (30/1/2016) pukul 10.00 WIB-14.00 WIB dan Minggu (31/1/2016) pukul 05.30 WIB-08.00 WIB, kepadatan lalu lintas mulai terasa di sejumlah ruas jalan.

Dari arah utara, antrean kendaraan besar yang akan menuju ke selatan mulai terlihat di sepanjang Jl. Kapten Mulyadi Loji Wetan menuju bundaran Gladak. Kendaraan besar seperti truk kontainer, terlihat kerepotan saat harus berbelok dari Jl. Slamet Riyadi arah timur ke barat menuju Jl Yos Sudarso. Akibatnya arus lalu lintas di perempatan Nonogan pun macet.

Pemasangan pembatas jalan (barrier) di sepanjang Jl. Slamet Riyadi mulai bundaran Gladak sampai perempatan Nonongan juga tidak diantisipasi sejumlah pengguna jalan dari Kampung Kauman yang akan mengarah ke timur. Sejumlah mobil dan motor dari Jl. Hasyim Asyhari yang tidak ingin terjebak macet, mengambil jalan pintas dengan melewati city walk untuk mencari jalan alternatif lain.

Advertisement

Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, menerangkan mulai Jumat-Minggu arus lalu lintas di pusat Kota Solo dan Solo sebelah timur akan tersendat. “Pengguna jalan diimbau untuk menghindari delapan titik rawan macet agar perjalanannya nyaman,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (29/1/2016).

Ari mengatakan pihaknya telah membuat sejumlah langkah antisipasi untuk mengatasi kemacetan terdampak penutupan Jl. Kapten Mulyadi untuk acara Haul Habib Ali selama tiga hari. “Kami sudah pasang papan pengumuman di sejumlah ruas jalan agar pengguna jalan menghindari ruas jalan rawan macet. Selain itu, kami juga menurunkan petugas di setiap persimpangan jalan rawan macet,” katanya.

Untuk menjaga keselamatan pengguna Jl. Slamet Riyadi mulai dari Nonongan hingga Gladak yang selama kegiatan berlaku dua arah, Ari mengatakan pihaknya telah memasang pembatas jalan di sepanjang jalur tersebut.

Advertisement

”Pagi tadi sudah kami pasang barrier  untuk keamanan pengguna jalan. Selain itu simpang Coyudan ke barat sementara juga kami tutup untuk menghindari kemacetan yang lebih parah. Pengguna jalan dari Jl. Yos Sudarso silakan melewati U turn [belokan U] di pertigaan Notosuman,” terangnya.

Disinggung soal potensi kemacetan selama penyelenggaraan Car Free Day Jl. Slamet Riyadi, Ari mengatakan pihaknya juga telah memiliki rencana cadangan.

“Selama CFD, kendaraan besar dari Loji Wetan diarahkan lewat Jl. Ronggowarsito menuju Jl. Gajah Mada terus sampai jalur luar kota. Bila dirasa perlu, kendaraan besar juga bisa kami arahkan mengitari Alun-alun utara-Jl. dr. Radjiman-Jl. Yos Sudarso. Volume kendaraan besar kalau pagi relatif kecil,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif