Teknologi
Kamis, 28 Januari 2016 - 12:10 WIB

TEROR ISIS : Lagi, Kominfo Blokir 9 Situs Radikal

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rombongan Menkominfo di Kantor Facebook (Detik)

Teror ISIS merambah jejaring Internet di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus memburu situs-situs yang dianggap bermuatan konten radikal. Langkah antisipasi ini pasca serangan teroris di jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016 lalu.

Advertisement

Menurut Ismail Cawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Tim Panel 2 Pengelolaan Konten Negatif Bidang SARA dan Radikalisme kembali melakukan pembahasan terhadap beberapa situs yang dilaporkan masyarakat.

Seperti diungkapkan olehnya, setelah memblokir 24 situs radikal dari 27 yang terindikasi, Tim Panel kembali meminta pemblokiran sembilan situs berisi radikal/terorisme, yaitu:

Advertisement

Seperti diungkapkan olehnya, setelah memblokir 24 situs radikal dari 27 yang terindikasi, Tim Panel kembali meminta pemblokiran sembilan situs berisi radikal/terorisme, yaitu:

“Dari delapan situs tersebut plus satu situs tambahan adanya kloning bahrunnaim, yaitu bahrunnaim.space, jadi seluruhnya berjumlah sembilan situs,” kata Cawidu dalam keterangan yang disampaikannya, Kamis (28/1/2016).

Permintaan pemblokiran situs tersebut telah disampaikan kepada para penyelenggara internet (ISP) untuk diblokir sejak kemarin Rabu, dengan alasan seluruhnya menyebarkan paham radikalisme dan kebencian yang melanggar pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Advertisement

Kemudian pada ancaman hukuman dalam pasal 45, pelanggaran atas pasal 28 tersebut diancam dengan pidana penjara enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Sementara saat ditemui sebelumnya, Menkominfo Rudiantara menegaskan akan terus mengejar situs yang berisikan paham-paham radikalisme. “Kita terus buru situs-situs radikal yang memuat konten sensitif, dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh aparat keamanan,” ujarnya.

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kembali munculnya blog terduga otak dari aksi teror Sarinah, Bahrun Naim. Blog yang memiliki alamat muharridh.com ini juga menulis soal Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan.

Advertisement

Konten blog itu sendiri berisi susunan huruf dan angka yang menyerupai kata sandi yang menyimpan sebuah pesan. Terduga Bahrun Naim menyebut, data yang ditampilkannya itu adalah hasil peretasan atas akun paypal di seluruh dunia, yang di dalamnya juga berisi daftar kartu kredit.

Menkominfo mengakui, untuk memburu situs seperti ini diperlukan penyelidikan lebih mendalam, dikarenakan terduga tersangka berpindah-pindah platform dalam membuat blog.

“Selama masih suka pindah-pindah akun atau sosial media, akan susah diblokir, namun kami tegaskan Kominfo tidak pasif mengenai hal ini, tidak usah menunggu laporan masyarakat bisa langsung kami sikat,” pungkas Chief RA.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif