Soloraya
Kamis, 28 Januari 2016 - 19:36 WIB

KISAH TRAGIS : Buis Beton Ambruk, Toiri Terjebak Berjam-jam di Dasar Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan berupaya mengevakuasi Toiri yang terjebak di sumur saat penggalian pembuatan sumur di Desa Walen, Kecamatan Simo, Boyolali. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kisah tragis terjadi di Desa Walen, Kecamatan Simo, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Seorang penggali sumur, Toiri, 48, warga Dukuh Ngampon, Desa Walen, Kecamatan Simo, Boyolali terjebak selama berjam-jam di dasar sumur berkedalaman 20 meter setelah buis beton yang dipasang di dinding-dinding sumur ambruk, Kamis (28/1/2016) siang.

Advertisement

Hingga petang, Toiri masih tertahan di dasar sumur. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Toiri bersama dua rekannya Tamrin dan Kusnan sudah sejak 12 Januari lalu bekerja di tempat Sahroni, 35, warga setempat, membuat sumur.

Sejak saat itu, setidaknya Toiri sudah menggali dan memasang buis beton sebanyak 20 buah ke dalam liang sumur. Kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, Toiri berniat memeriksa pemasangan buis beton di dalam sumur. Toiri turun ke bawah sementara dua rekannya tetap berada di atas. Saat tiba di dasar sumur, pasangan buis beton ketiga dari bawah pecah dan ambruk. Imbasnya, buis beton yang di atasnya juga turut ambruk.

Beruntung, runtuhan buis beton itu tidak mengenai tubuh korban karena tertahan kayu reng di dalam sumur. Toiri selamat namun dia terjebak di dasar sumur karena runtuhan buis beton itu hampir menutup rapat lubang sumur.

Advertisement

“Awalnya kami bersama warga berupaya untuk menolong secara manual. Namun karena tidak memungkinkan, akhirnya kami lapor ke kepolisian dan selang dua jam tim dari Basarnas, BPBD, Muspika, datang membantu,” kata salah seorang warga Ngampon, Widodo Raharjo.

Sedikitnya 20 orang dari Basarnas, BPBD Boyolali, Polsek Simo, Koramil Simo, SAR Boyolali, Solo Emergency, dan SAR Karanganyar diterjunkan untuk mengevakuasi Toiri.

“Kendala dalam proses evakuasi ini adalah pengangkatan harus sangat hati-hati karena buis beton banyak yang pecah, khawatir justru menimpa korban,” kata Anggota Basarnas Surakarta, Budi Santoso, selaku komando Search and Resque Unit (SRU) di lokasi kejadian.

Advertisement

Upaya pertolongan dilakukan dengan mengangkat buis beton yang runtuh, satu per satu. Butuh waktu yang cukup lama. “Korban masih sehat. Masih bisa berkomunikasi dengan kami. Tadi hanya sambat haus. Kami sudah kirim satu tabung oksigen ke bawah untuk penyelamatan pertama,” kata Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo.

Kapolsek Simo, AKP Agung Raharjo, menjelaskan sebelum proses evakuasi tim harus memetakan kondisi sumur dan posisi buis beton. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan buis beton ambruk lebih parah lagi. “Hingga petang upaya penyelamatan masih berlangsung,” kata AKP Agung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif