Jogja
Kamis, 28 Januari 2016 - 06:21 WIB

HAMA BELALANG : Petani Gunungkidul Keluhkan Hama Belalang yang Menyerang Palawija

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Populasi belalang yang meningkat terlihat pada rumput gajah di Jombang, Selasa (5/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Hama belalang menyerang tanaman palawija milik petani di Gunungkidul

Hariajogja.com, GUNUNGKIDUL- Petani di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan hama belalang yang menyerang tanaman jagung dan kacang-kacangan sejak dua minggu terakhir.

Advertisement

Camat Tanjungsari Witanto di Gunungkidul, Rabu, mengatakan kejadian hama belalang menyerang di empat dusun, yakni Dusun Wonosobo 1 dan Wonosobo 2 di Desa Ngestirejo serta Dusun Bruno 1 dan Bruno 2 di Desa Banjerejo.

“Serangan belalang cukup mengkhawatirian. Kalau tidak segera ditangani, kami khawatir hasil panen tidak maksimal,” kata Witanto, Rabu (27/1/2016).

Ia mengatakan pihaknya masih mendata kerusakan akibat belalang ini. Selain hama belalang, petani di wilayahnya sempat mengalami kesulitan akibat hujan sempat berhenti turun beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Selain belalang, petani mengeluhkan intensitas hujan yang rendah dan sempat berhenti. Padahal hampir seluruh wilayah merupakan lahan tadah hujan,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Salah seorang tokoh masyarakat Tanjungsari, Lagiyo mengungkapkan petani hanya bisa pasrah, akibat serangan belalang dalam dua minggu terakhir.

“Belalang cukup banyak menyerang tanaman, bila tidak segera diatasi, kami khawatir akan gagal panen,” katanya.

Advertisement

Ia berharap adanya serangan belalang ini bisa ditindaklajuti oleh pemerintah melalui SKPD terkait, agar serangan tidak semakin meluas.

“Kalau yang sekarang, saya yakin sudah tidak tertolong lagi, yang bisa dilakukan adalah antisipasi untuk masa mendatang,” katanya.

Dia mengungkapkan banyaknya belalang sebagian warga memburu belalang untuk dijual ataupun untuk lauk.

“Hasilnya lumayan untuk menambah penghasilan karena ancaman gagal panen,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif