Jateng
Kamis, 28 Januari 2016 - 08:50 WIB

FESTIVAL DURIAN : Hore, Pemkot Semarang Bakal Kembali Gelar Festival Durian

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pengunjung tengah memilih durian pada Festival Durian Mijen di Lapangan Jatisari, Mijen, akhir pekan lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda)

Festival durian di Kota Semarang akan kembali digelar setelah sebelumnya telah berlangsung Festival Durian di Kecamatan Mijen.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang tak lelah untuk mempromosikan komoditas duriannya melalui sebuah festival. Terbukti setelah sukses menggelar festival durian di Lapangan Jatisari, Kecamatan Mijen, akhir pekan lalu, Pemkot akan menggelariv event serupa dalam waktu dekat ini.

Advertisement

Kali ini, festival yang akan menampilkan produk-produk durian khas Semarang itu akan digelar di Kawasan Wisata Goa Kreo, Dusun Talung
Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, pada 4-7 Februari lalu.

“Kami berharap dengan adanya festival durian ini, Kota Semarang semakin mengeliat terutama dalam meningkatkan produksi pertanian.
Untuk festival durian ini, kebetulan di wilayah Mijen dan Gunung Pati kami punya sekitar 1.700 tanaman dari feritas durian kholil,” ujar Pj
Wali Kota Solo, Tavip Supriyanto, kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Selain untuk mempromosikan komoditas durian asal Semarang, Tavip juga berharap adanya festival itu mampu mendongkrak potensi wisata di Kota Lunpia itu. Harapannya, wisatawan yang datang ke Semarang tak hanya bisa menikmati keindahan alam tapi juga buah durian khas Semarang.

Advertisement

“Selain buah durian dalam festival nanti kami juga akan sajikan produk-produk olahan dari buah durian asli Semarang. Produk olahan ini
diharap bisa menambah kekayaan kuliner di Kota Semarang,” imbuh Tavip.

Dalam festival durian di Mijen, akhir pekan lalu, acara berlangsung cukup meriah. Panitia menyediakan sekitar 15.000-20.000 durian untuk
diperjualbelikan.

Meski demikian, banyak yang menilai festival itu sedikit terlambat karena stok durian yang ada sudah mulai menipis.

Advertisement

“Ya bisa dibilang festival ini sedikit terlambat. Tahun lalu, saya bisa bawa durian ke sini sampai 600 buah. Sekarang cari 200 saja
sulit. Tentunya, ini mengurangi pendapatan saya daripada tahun lalu, apalagi sekarang untuk sewa stand berjualan saja cukup mahal sekitar
Rp600.000-Rp650.000,” ujar salah satu pedagang durian, Maskon, 37 tahun, asal Sekolo, Banjarejo, Boya, Gunungpati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif