SOLOPOS.COM - Agung Setyabudi terlihat memotong rumput dengan menggunakan mesin di Lapangan Cemani, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)
PSIS Semarang menjadi tim sepak bola tersukses di Jawa Tengah dengan memenangi gelar Divisi Utama 1987 dan Liga Indonesia pada 1999.
Semarangpos.com, SEMARANG – Nama Agung Setyabudi pasti sudah tidak asing lagi bagi para penggemar PSIS Semarang. Pria yang pernah mengantarkan Mahesa Jenar, julukan PSIS, itu menjuarai Liga Indonesia 1999 itu bahkan masuk dalam jajaran 10 pemain legendaris PSIS.
Kini, setelah pensiun, Agung memilih untuk melanjutkan kariernya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Ia sempat beberapa kali melatih
Persis Solo.
Namun, saat ini kompetisi sepak bola di Tanah Air tengah vakum buntut pembekuan PSSI oleh Menpora, Imam Nahrawi, April lalu. Saat tawaran melatih tengah kosong, Agung pun memilih untuk membagikan ilmunya dengan melatih para pemain usia muda yang tergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB) POP yang bermarkas di Lapangan Cemani, Sukoharjo.
Melatih para pemain muda, Agung mengaku senang. Bahkan, saking senangnya Agung rela mengeluarkan tenaga ekstra seperti yang terlihat
Selasa (26/1/2016) kemarin.
Sebelum melatih, eks kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 itu rela turut membantu memotong rumput Lapangan Cemani yang mulai
meninggi. Hal itu dilakukan agar latihan para siswanya dapat berjalan dengan lancar.
“Ya namanya melatih bocah-bocah. Apa pun kondisinya tetap senang,” ujar Agung kepada Semarangpos.com, Rabu.
Di SSB POP, Agung sebenarnya tidak tercantum sebagai pelatih. Ia hanya sesekali diminta tolong untuk membantu latihan siswa-siswa SSB itu. Pelatih kepala di SSB ini dipegang oleh eks pemain PSIS lainnya, yakni Imam Rochmawan. Berkat besutan mantan-mantan penggawa Mahesa Jenar itu, SSB POP pun mulai menuai kesuksesan, salah satunya adalah gelar juara Piala Danone tingkat Jateng-DIY 2015, beberapa waktu lalu.