Sport
Rabu, 27 Januari 2016 - 17:35 WIB

PIALA BAYANGKARA : Palembang dan Bandung Jadi Tuan Rumah Piala Bayangkara

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gol sepak bola (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Piala Bayangkara bakal segera dihelat. Palembang dan Bandung akan menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, PALEMBANG — Meski belum resmi, Kota Palembang disebut akan menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Bhayangkara yang dikabarkan digelar mulai akhir Februari 2016.

Advertisement

Harianjogja.com, PALEMBANG — Meski belum resmi, Kota Palembang disebut akan menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Bhayangkara yang dikabarkan digelar mulai akhir Februari 2016.

Turnamen Piala Bhayangkara memang sudah disebut oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seusai laga final Piala Jenderal Sudirman yang mempertemukan Mitra Kukar dan Semen Padang di Stadion GBK, Minggu (24/1/2016) malam WIB.

“Turnamen setelah Piala Jenderal Sudirman, yakni turnamen Piala Bhayangkara,” kata Gatot ketika itu.

Advertisement

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga membenarkan rencana tersebut. Menurut orang nomor satu di Polri itu, ketua steering committee turnamen bahkan sudah ditunjuk.

Manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar, membenarkan pihaknya sudah mendapat pemberitahuan terkait turnamen Piala Bhayangkara ini. “Bapak Gubernur Sumsel yang juga pembina Sriwijaya FC sudah bertemu Kapolda Sumsel dan diberitahu soal turnamen tersebut,” ungkap manajer yang juga Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel ini.

Menurut Nasrun, informasi awal yang diterima pihaknya adalah Palembang dan Bandung merupakan tuan rumah pelaksanaan turnamen Piala Bhayangkara.

Advertisement

“Kami belum tahu persis, tapi katanya kalau Bandung yang jadi tempat pembukaan, maka finalnya dimainkan di Palembang. Tapi, bisa juga sebaliknya,” jelasnya.

Nasrun berharap usai turnamen ini kompetisi di Tanah Air yang sudah cukup lama terhenti dapat segera digulirkan kembali.

“Turnamen itu hanya pelepas dahaga di tengah padang pasir dan banyak yang menjadi korban bila kompetisi tidak bergulir, mulai Timnas Indonesia dan klub yang dikucilkan dari kegiatan internasional. Di sisi lain klub juga tidak bisa menggaji pemain secara penuh karena tidak ada liga seperti yang sudah terjadi hampir setahun ini,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif