Harianjogja.com, WONOSARI-Pedagang bakso dan abon di Wonosari mulai terkena imbas tingginya harga daging sapi di pasaran [Rp125.000 per Kilogram]. Mereka melakukan pengurangan bakso yang terhidang hingga menaikkan harga produk.
Seperti dikemukakan oleh salah seorang pedagang bakso di Wonosari, yakni Sargiyah Sumardiyono, Selasa (26/1). Ia terpaksa mengurangi jumlah bakso yang terhidang dalam semangkuk bakso pesanan pelanggan. Apabila pada hari biasa satu porsi bakso, pelanggan bisa mendapat tiga buah bakso berukuran sedang, kini ia hanya menyuguhkan dua butir bakso.
Ia memilih mengurangi jumlah bakso bukan dengan menaikan harga dagangan karena takut kehilangan pelanggan.
“Itu saja mereka [pelanggan] mengeluh baksonya kecil, selain itu, sehari juga saya biasanya bisa menghabiskan 20 Kilogram (Kg) bakso sapi, sekarang hanya lima Kg saja. Saya berharap pemerintah bisa turun tangan, kalau harga daging terus mahal begini, bisa gulung tikar,” ujarnya di warung.
Sementara secara terpisah, salah seorang produsen abon sapi, Ela mengaku terpaksa menaikkan harga abon sapi karena takut merugi.
Tingginya harga daging sapi sebagai bahan baku abon, membuatnya bukan hanya menaikkan harga abon, melainkan juga membatasi jumlah produksi.