Jogja
Rabu, 27 Januari 2016 - 09:20 WIB

Gangguan Cuaca, Petani Ikan Nila di Sleman Terancam Rugi

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Toto tengah menjaring ikan Nila dari kolam miliknya di Dusun Kabunan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Senin (22/6/2015). (Harian Jogja-Sunartono)

Gangguan cuaca berupa panas yang berlebih membuat petani ikan nila di Sleman terancam merugi.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN — Sejumlah petani ikan nila di Sleman terancam mengalami kerugian, menyusul matinya benih ikan mereka akibat tidak tahan dengan gangguan cuaca.

Salah satu petani nila di Dusun Kaliwaru, Selomartani, Kalasan, Kasiman mengatakan sekitar 50 persen dari total 50.000 benih ikan nila miliknya mati akibat gangguan cuaca dan jamur.

Advertisement

“Benih rentan dan tidak tahan terhadap cuaca panas. Sedikit demi sedikit mati,” katanya, Selasa (26/1/2016).

Menurut dia, matinya benih ikan nila yang dialaminya terjadi sejak November lalu. Padahal bulan-bulan ini semestinya masuk masa panen raya. Akibat gangguan cuaca, petani ikan tidak bisa memanen hasilnya dan mengalami kerugian besar. Kerugian terbesar dialami petani untuk biaya pakan.

“Sebelum tebar benih, kami sudah keluar modal besar. Mulai pengolahan tanah dan pemupulan dasar. Air yang kami prediksi mengalir, tiba-tiba menghilang. Tahun-tahun sebelumnya tidak sampai separah ini,” keluhnya.

Advertisement

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Ikan Mina Raya Kaliwaru, Selomartani, Kalasan, Sri Hartono. Menurut dia, cuaca panas tidak hanya berdampak pada proses pembenihan saja tetapi juga pada proses budidaya ikan nila.

“Hujan memang turun, tapi sifatnya hanya lokal-lokal saja. Ini yang menyebabkan distribusi air kurang lancar. Kami hanya dapat jatah air satu kali seminggu padahal ikan butuh banyak air,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif