Soloraya
Selasa, 26 Januari 2016 - 22:40 WIB

ORMAS GAFATAR : Ini Lokasi Penampungan Sementara Anggota Gafatar Asal Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos)

Ormas Gafatar, Pemkot menyiapkan Panti Wreda Dharma Bakti untuk lokasi penampungan sementara anggota Gafatar.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempersiapkan penampungan sementara Panti Wreda Dharma Bakti bagi anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Solo yang tidak punya tempat tinggal.

Advertisement

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo, Sumartono Kardjo, menyebut opsi pemberian penampungan sementara tersebut diberikan bagi anggota Gafatar warga Kota Bengawan yang sudah tidak punya kerabat di kampung halaman.

“Asalkan tidak lebih dari 10 orang. Kami siapkan penampungan sementara di Panti Wreda. Kalau lebih dari itu, kami akan carikan solusi tempat penampungan lain bersama jajaran Pemkot Solo,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (26/1/2016).

Advertisement

“Asalkan tidak lebih dari 10 orang. Kami siapkan penampungan sementara di Panti Wreda. Kalau lebih dari itu, kami akan carikan solusi tempat penampungan lain bersama jajaran Pemkot Solo,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (26/1/2016).

Sumartono menjelaskan Pemkot Solo mendapatkan mandat untuk memastikan anggota Gafatar warga Solo sampai di tempat tinggalnya atau ditampung keluarganya.

“Penampungan itu solusi terakhir. Untuk solusi jangka pendek, kami akan jemput anggota Gafatar asal Solo kemudian mengantarkan mereka ke tempat tinggalnya. Kalau sudah tidak punya, kami antarkan ke saudaranya dan melihat tanggapan mereka. Kalau kerabatnya menerima, akan kami serahkan ke mereka,” paparnya.

Advertisement

“Dari pemulangan yang 354 anggota dan 77 anggota, petugas kami di lapangan belum menemukan anggota Gafatar warga Solo. Kemarin ada yang bilang dari Solo, tetapi setelah dicek KTP-nya bukan dari Solo,” bebernya.

Menurut Sumartono, pihaknya saat ini terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) yang bertugas menangani pemulangan serta rehabilitasi sosial anggota Gafatar dari Kalimantan ke Boyolali.

“Kami masih menunggu lampu hijau dari Pemprov. Pemulangan ke daerah asal menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Tugas kami memastikan mereka saat kembali sudah ada tempatnya. Kami juga harus membuat mereka diterima masyarakat sekitar dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Advertisement

Terkait anggaran, Sumartono menyebut Pemkot bisa memanfaatkan pos anggaran tak terduga untuk menangani pemulangan anggota Gafatar. “Anggaran kami untuk orang terlantar memang tidak banyak. Namun dalam keadaan darurat kami bisa memanfaatkan anggaran tak terduga,” bebernya.

Saat ini, menurut Sumartono, Pemkot Solo juga telah siap menggandeng sukarelawan tanggap bencana (tagana) untuk menyiapkan dapur umum untuk menyiapkan kebutuhan sementara anggota Gafatar warga Solo.

“Di era media sosial ini, bantuan banyak sekali. Termasuk dari sukarelawan Tagana yang sudah siap diperintah tinggal jalan membuat dapur umum. Ada juga pesantren yang siap menawarkan bantuan untuk anak yatim piatu anggota Gafatar,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif