Soloraya
Selasa, 26 Januari 2016 - 17:36 WIB

KONDISI SUNGAI KLATEN : Awas, 148 Sungai di Klaten Tersedimentasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sungai Bengawan Solo (JIBI/dok)

Kondisi sungai Klaten, ada ratusan sungai yang tersedimentasi sehingga mengganggu aliran air.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak 148 sungai di Klaten mengalami sedimentasi dalam beberapa tahun terakhir. Selain mengganggu aliran sungai, endapan sungai tersebut sering kali mengakibatkan terjadinya musibah banjir bandang.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Klaten, Pramana Agus Wijanarka, mengatakan 148 sungai di Klaten yang tersedimentasi terdiri dari 36 sungai besar dan 112 sungai kecil. Sebagian besar, sedimentasi sungai di Klaten berkisar 1-2 meter.

“Sungai di Klaten yang ada saat ini memang banyak terjadi pendangkalan. Kalau tidak ladu, ada tumpukan sampah atau tanaman. Di berbagai lokasi, pendangkalan ini mengakibatkan banjir, seperti di Sungai Soko Ngawen beberapa waktu lalu,” katanya saat ditemui wartawan di Klaten Tengah, Selasa (26/1/2016).

Disinggung tentang besarnya anggaran normalisasi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Pramana mengatakan dana operasional pemeliharaan sungai 2016 terbilang sangat minim. Saat sekarang, APBD 2016 hanya menyediakan anggaran normalisasi sungai senilai Rp150 juta. Padahal, kebutuhan ideal untuk normalisasi sungai di Kota Bersinar mencapai Rp2 miliar.

Advertisement

“Semoga, di APBD-P nanti anggaran normalisasi sungai bisa ditambah,” katanya.

Pramana mengatakan upaya yang bisa dilakukan DPU terkait normalisasi sungai sebatas pengerukan secara manual. Selain memaksimalkan petugas di DPU, biasanya juga memanfaatkan para relawan.

“Lagi-lagi, upaya yang kami lakukan terkendala dengan anggaran. Seperti yang kami lakukan dua hari terakhir ini, kami terpaksa membersihkan Sungai Kroman dan Bendung Grenjeng di Klaten Tengah secara manual. Sebenarnya, saat melihat sungai bersih dan terbebas dari sedimentasi itu menarik dipandang. Aliran air dari hulu hingga hilir pun bisa lancar. Sehingga, potensi banjir bisa diredam karena sungai bisa menampung debit air yang banyak,” katanya.

Advertisement

Pj. Bupati Klaten, Jaka Sawaldi, mengaku sudah berencana menggalakkan bersih-bersih sungai pertengahan Februari mendatang. Kegiatan tersebut melibatkan para sukarelawan, petugas di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan elemen masyarakat lainnya.

“Kami sudah memiliki program kali bersih nantinya di Kota Bersinar, di antaranya di Sungai Jalidin, Sungai Lunyu, dan Sungai Glogok. Di sini, kami mengimbau kepada masyarakat juga agar tak membuang sampah ke sungai. Hal itu bisa menyebabkan banjir,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif